Selasa, 14 Juni 2016 07:20 WIB

Menhan Yakin Intelijen di Indonesia Tak Tumpang Tindih

Editor : Yusuf Ibrahim
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Keberadaan Badan Intelijen Pertahanan (BIP) diyakini tak akan tumpang tindih dengan kewenangan Badan Intelijen Negara (BIN) maupun Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI.

Menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu, yakin demikian karena intelijen Kementerian Pertahanan di negara lain pun tak tumpang tindih dengan badan intelijen yang ada.

"Oh enggak (tumpang tindih), di negara besar intelijen luar negeri, intel dalam negeri, intelijen pertahanan, intel hukum, intel luar negeri itu CIA, tumpang tindih apa?" kata Ryamizard di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (13/06/2016).

Ditambahkan Ryamizard, ‎kementeriaannya perlu memiliki badan intelijen. "Kamu lihat, belajar keliling dunia, tanya ada intelijen Kemenhan enggak? Pasti ada, cuma di sini enggak ada, kan lucu," tuturnya.

Dia mengaku sudah memiliki gambaran bagaimana Badan Intelijen Pertahanan nantinya tak akan tumpang tindih dengan badan intelijen yang sudah ada.

‎"Negara yang Menhan-nya enggak punya intel itu di sini (Indonesia), itu lucu," ucapnya.

Dia berpendapat, pembentukan Badan Intelijen Pertahanan itu merupakan kebutuhan mendesak bagi kementeriannya.

"Batalion saja punya intel. Ini Menhan, se-Indonesia, masak enggak punya. Kalau orang-orang ngomong (enggak perlu dibentuk), dia itu enggak mengerti," ucapnya.‎

Menurutnya, jumlah personel di dalam Badan Intelijen Pertahanan itu tak perlu banyak, yang terpenting bisa efektif dan dapat ditempatkan di daerah-daerah yang rahasia.

Sebelumnya, anggota Komisi I DPR, Supiadin Saputra, mengingatkan pembentukan Badan Intelijen Pertahanan tidak menyimpang dari fungsi dan tugas Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Misalnya, kata dia, dalam praktiknya tugas BIN tidak boleh diambil BIP.

"Harus sejalan dan saling mendukung," ujar Supiadin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (07/06/2016).(exe/ist)
0 Komentar