JAKARTA, Tigapilarnews.com- Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, tidak bisa menyembunyikan kemarahannya atas serangan bom mobil di Istanbul.Saat mengunjungi para korban luka di rumah sakit, Erdogan mengatakan serangan bom itu sebagai serangan yang tak bisa dimaafkan."Biarkan saya mengatakannya agar menjadi jelas, organisasi teroris tidak membedakan antara warga sipil, tentara, dan polisi, karena hal itu tidak berarti apa-apa buat mereka. Pada akhirnya, yang menjadi sasaran adalah manusia," kata Erdogan."Misi dari tentara, polisi dan penjaga kota adalah untuk melindungi kehidupan kita dan milik kita. Tidak dapat diterima bahwa orang-orang ini menjadi target. Kami akan melanjutkan perjuangan kami melawan terorisme tanpa rasa takut," katanya lagi seperti dikutip dari CNN, Rabu (08/06/2016).Sementara itu, Perdana Menteri Binali Yildirim, mengutuk penyerangan yang ditujukan untuk membunuh orang tak berdosa selama bulan suci Ramadhan. Menurutnya, mereka yang bertanggung jawab atas serangan itu sekali lagi menunjukkan bahwa mereka adalah musuh dari nilai-nilai kemanusiaan.Amerika Serikat, Perancis dan Jerman dengan juga mengutuk serangan itu. Dalam sebuah pernyataan, Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan bahwa tindakan intoleran terhadap aksi kekerasan harus lebih dari sebelumnya untuk menunjukkan tekad bersama dalam melawan segala bentuk terorisme.(exe/ist)