JAKARTA, Tigapilarnews.com- Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Maliki, mengatakan Menteri Pertahanan Israel yang baru Avigdor Liberman mungkin "bencana" bagi proses perdamaian Israel-Palestina, berdasarakan apa yang pernah dilakukannya."Jika Anda ingin saya untuk menilai orang ini pada apa yang ia katakan dan apa yang telah dilakukan di masa lalu, ia akan menjadi bencana untuk seluruh proses, inklusi untuk proses akan merugikan proses itu sendiri," kata Maliki seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (08/06/2016).Namun, Maliki mengingatkan seruan Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk tidak menilai orang dari tindakan mereka, tetapi lebih pada apa yang akan mereka katakan."Cepat tepat setelah ia (Liberman) diangkat, ia mulai menjadi fleksibel dalam pendekatan dan dirinya sendiri berbicara tentang Inisiatif Perdamaian Arab. Kita harus berhati-hati dan tidak mengeluarkan pernyataan stereotip. Kami sedang menahan diri dari melakukannya dan menunggu untuk menilai berdasarkan perbuatannya. Mungkin, dia akan mengejutkan kita semua dan menunjukkan sosok Liberman yang baru," kata Maliki.Liberman sebelumnya telah membuat pernyataan kontroversial mengenai Palestina. Misalnya, ia telah berulang kali menyebut politik dan diplomatik Abbas sebagai teroris. Ia juga menuduh pemimpin Palestina tidak mampu atau bersedia untuk menyelesaikan konflik yang sedang berlangsung.Inisiatif Perdamaian Arab merupakan proposal 10 kalimat untuk mengakhiri konflik Arab-Israel yang didukung oleh Liga Arab pada tahun 2002.Inisiatif ini menawarkan Israel normalisasi hubungan dengan dunia Arab sebagai imbalan untuk penarikan dari tanah yang diduduki pada tahun 1967, pengakuan negara Palestina dengan ibukota di Yerusalem Timur dan solusi yang adil untuk masalah pengungsi Palestina.(exe/ist)