JAKARTA, Tigapilarnews.com- Juru bicara untuk Operasi Bunyan Al-Marsous Libya membantah keberadaan pasukan asing dalam setiap serangan anti-ISIS yang ditugaskan oleh Pemerintah Persatuan Nasional.Kolonel Mohamed Al-Ghasri bersikeras bahwa semua pasukan yang mengambil bagian dalam operasi di Libya tidak ada tentara asing di dalamnya. Menurutnya, negara-negara sahabat hanya menawarkan dukungan logistik, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Sabtu (04/06/2016).Al-Ghasri pun menyerukan kepada Dewan Presiden Pemerintah Persatuan Nasional dan Kementerian Pertahanan untuk menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk kampanye.Menurut Al-Ghasari, peralatan yang mendesak dibutuhkan meliputi detektor ranjau, alat bantu penglihatan di malam hari, dan perangkat komunikasi. Semua peralatan itu semata-mata digunakan untuk mempertahankan diri.Libya disebut-sebut bakal menjadi benteng terakhir kelompok ekstrimis ISIS. Menurut Amerika Serikat (AS) setidaknya ada sekitar 4.000 hingga 6.000 anggota ISIS di Sirte, basis ISIS di Libya.(exe/ist)