Minggu, 22 Mei 2016 19:29 WIB

Serangan Drone AS Buka Pintu Damai di Afganistan?

Editor : Hendrik Simorangkir

JAKARTA, Tigapilarnews.com –Serangan drone AS menewaskan pemimpin Taliban Mullah Akhtar Mansour. Banyak pihak berharap pascaserangan perdamaian bisa terjadi di Afganistan.


Pesawat nirawak tersebut menyasar kendaraan yang dinaiki Mansour di daerah terpencil di barat daya Pakistan, dekat perbatasan Afghanistan, pada Sabtu (21/5/2016).

Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan bahwa Mansour adalah "ancaman berlanjut dan berbahaya bagi personel AS".

Mansour mengambil tampuk kepemimpinan Taliban pada Juli 2015, menggantikan pendiri dan pemimpin spiritual Taliban, Mullah Mohammad Omar.

Direktorat Keamanan Nasional Afghan, NDS, pada Minggu (22/5/2016), mengatakan bahwa Mansour tewas di daerah Dalbandi, di Provinsi Balochistan. Itu merupakan konfirmasi resmi pertama tewasnya pemimpin Taliban tersebut.

Kerry dalam kunjungan ke Myanmar mengatakan, "Aksi ini mengirim pesan yang jelas pada dunia bahwa kami akan terus berdiri bersama partner Afghan."

“Bahwa kami seiring mereka membangun Afghanistan yang lebih stabil, bersatu, aman dan sejahtera," lanjut Kerry.

"Kami menginginkan perdamaian. Mansour adalah ancaman terhadap keinginan itu."

Sementara itu, Direktur Eksekutif Afghan Abdullah Abdullah mengatakan, Mansour menjadi "figur utama yang mencegah Taliban ikut dalam proses perdamaian".


0 Komentar