Jumat, 20 Mei 2016 14:32 WIB

Mengaku Disiksa Ibu, Kakak Adik Memilih Hidup di Jalan

Editor : Danang Fajar
Laporan: Muchammad Syahputra

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Kakak adik mengaku sering mendapat perlakuan kasar dari sang ibu, nekat kabur dari rumah. Kakak adik ini lima hari terlunta-lunta di Jalan Otista Dalam, JakartaTimur. Beruntung nasib mereka diketahui aparat Dinas Sosial Jakarta Timur.

Kakak adik ini dibawa ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Cipayung, Jakarta Timur.  Menurut Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Timur, Benny Martha, kakak bernama Dika (5) dan adiknya berusia 2  tahun.  Dika sendiri mengaku tidak mengetahui nama sang adik.

"Menurut warga sekitar, kakak adik ini  sudah lima hari berada di daerah Otista. Akhirnya ada warga yang mau menolong untuk membawa  ke Yayasan al-Muanah. Kemudian warga melaporkan kepada kami dan untuk sementara kami bawa kakak adik itu ke panti  sosial ," ujar Benny Martha  kepada wartawan. Jumat (20/5/2016) siang.

Benny menambahkan, ketika petugas menanyai perihal asal-usul anak tersebut, mereka tidak mau menjawab. Petugas memepertanyakan kepada sang anak apakah mau pulang atau tidak. Sang kakak menjawab tidak mau pulang, karena sering mendapatkan tindakan kasar dari sang ibu.

"Maka dari itu, untuk sementara kami bawa dahulu ke panti. Nanti kalau ada keluarganya yang ingin membawa mereka silakan ke panti , tapi harus disertai dengan  persyaratan yang disepakati, " kata Benny.

Pihaknya sudah melakukan pengumuman untuk memberikan informasi lewat media. Untuk keluarga yang merasa kehilangan anak bisa melihat di media elektronik seperti Radio El-Shinta dan media sosial di twitter @DinsosDKI1 dan Laman Facebook Dinas Sosial Dki Jakarta.

"Masyarakat yang merasa mengetahui keluarga dari anak-anak itu, bisa menghubunginya di media tersebut.Jika ternyata tidak ada keluarga yang mau membawa mereka kembali ke rumah, pihak kami akan membawanya ke Panti Sosial Asuhan Anak untuk diberikan perawatan dan pelayanan. Mereka akan diberi kebutuhan dasar dan pendidikan hingga ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA)," tukasnya.
0 Komentar