JAKARTA, Tigapilarnews.com - Jatuhnya pesawat EgyptAir terus diselidiki. Beragam spekulasi bermunculan, termasuk serangan teror. Tapi, tidak ada nama teroris dalam manifes.Kabar tersebut disampaikan seorang pejabat Amerika Serikat, setelah memeriksa manifes penerbangan."Pemeriksaan manifes penumpang sejauh ini tidak ditemukan tanda-tanda dalam daftar pantauan teroris," demikian bunyi laporan CNN merujuk pada keterangan seorang pejabat.Merujuk data manifes, pesawat yang hilang pada Kamis (19/5/2016) dini hari itu membawa 56 penumpang dan 10 kru.Pilot pesawat itu teridentifikasi bernama Mohamed Said Shoukair dan copilot Mohamed Mamdouh Ahmed Assem.Mereka terbang dengan kepala awak kabin bernama Mirvat Zaharia Zaki Mohamed.Dalam manifes terdata, sebanyak 30 penumpang adalah warga Mesir, 15 Perancis, 2 orang Irak, 1 dari Inggris, 1 Belgia, 1 Sudan, 1 Chad, 1 Portugis, dan 1 asal Aljazair.New York Times juga mengabarkan, seorang pejabat AS memastikan akan terus berbagi informasi, mulai dari daftar penumpang dan pantauan teroris, hingga data hasil investigasi lainnya dengan penyelidik dari Mesir dan Perancis.Belum diketahui penyebab pasti jatuhnya pesawat itu. Namun, ada dugaan pesawat jatuh akibat bom.Dugaan itu berdasar pada pertimbangan tidak adanya keganjilan dalam penerbangan tersebut, sebelum akhirnya menghilang dari radar.Presiden Biro Penyidik Kecelakaan Udara Perancis, BEA, Jean-Paul Troadec, dalam wawancara dengan media Europe 1 mengungkapkan kemungkinan adanya ledakan bom di pesawat itu."Jika kru tidak mengirimkan sinyal darurat, itu karena sesuatu terjadi dengan sangat tiba-tiba,” katanya.“Jika ada masalah dengan mesin atau kesalahan teknis, tidak menyebabkan kecelakaan segera. Dalam hal ini, kru tidak bisa bereaksi, membuat kita berpikir ada bom," tuturnya.