Kamis, 19 Mei 2016 22:29 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Pemuda harus diberi ruang gerak yang luas dan bebas untuk melakukan improvisasi dan inovasi dalam memberi makna bagi sejarah diri, keluarga dan masa depan.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, pada acara Ngobrol Bareng Menpora RI "Pemuda Bergerak" memperingati Hari Kebangkitan Nasional 2016, di Auditorium Wisma Menpora, Senayan, Jakarta, Kamis (19/05/2016) pagi.
Hadir sebagai pembicara dalam diskusi ini Menpora Imam Nahrawi, Enda Nasution dari Aktivis Media Sosial, Gamal Alibinsaid pendiri Bank dan Asuransi Sampah di Malang, Abdul Wahab Aktivis Dakwah Idlam Ramah Papua, dan Tricia Sumarijanto sebagai Conductor House of Angklung di Amerika Serikat.
Menpora Iman Nahrawi yang didaulat oleh moderator untuk menjadi host dalam acara ini menyampaikan bahwa pemuda Indonesia tidak boleh menjadi penonton, dan sejarah perjalanan bangsa telah menunjukkan bahwa pemuda selalu memainkan peran penting yang menentukan arah perjuangan bangsa.
"Alhamdulillah saya bergembira mendengar saat ini ada begitu banyak komunitas anak-anak muda yang peduli dan mau melakukan aksi nyata bagi lingkungan di sekitarnya. Tapi tantangan kita kedepan adalah bagaimana menyatukan langkah-langkah kecil ini menjadi satu langkah besar yang membuat para pemuda Indonesia bersatu untuk Indonesia yang lebih baik," ujar Menpora Imam.
"Pemuda Indonesia masa kini adalah sosok yang tidak menunggu sesuatu berubah dari lingkungannya, namun adalah sosok yang bergerak dan berinisiatif melakukan perubahan untuk lingkungannya dan Indonesia yang lebih baik. Saat ini ada sekitar 62 juta anak muda Indonesia di seluruh Indonesia, dan untuk jumlah yang sangat besar dan potensial ini, kami tentu tidak bisa melayani semua, untuk itu Kementerian Pemuda dan Olahraga adalah rumah dari anak-anak muda Indonesia, mari kita bergerak dan berjuang bersama, " lanjutnya.
Abdul Wahab menceritakan pengalaman dan aktivitasnya berdakwah berkeliling di Papua. Dari lulusan paket B yang melanjutkan pendidikan ke pesantren, Gus Wahab begitu biasa dia dipanggil mengatakan hal yang diperlukan untuk berkontribusi kepada bangsa dan negara adalah semangat dan cinta. Karena dengannya, semua perbedaan yang ada baik ras, suku, budaya dan agama jika dikuatkan dengan semangat dan cinta pasti akan memciptakan kedamaian dan kebersamaan.
Gamal Albinsaid yang merupakan seorang dokter muda muda di Malang yang juga pendiri dan penggagas berdirinya bank dan asuransi sampah menyampaikan bahwa karya seorang anak bangsa itu dinilai dari ide, gagasan, karya, kritik dan produkvitas yang tinggi.
"Pemuda itu mempunyai dua pilihan. Yaitu berdiam diri atau menghabiskan waktunya untuk melakukan kebaikan dan memberikan kemanfaatan, " ujar Gamal.
Gamal merupakan salah satu anak muda Indonesia yang juga pernah menerima penghargaan dari Kerajaan Inggris di bidang kewirausahaan.
Kegiatan Ngobrol barwng Menpora RI dihadiri oleh Pejabat Humas dari kementerian dan lembaga, Staf Khusus Menpora Bidang Kepemudaan Zainul Munasichin, Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Ramidin Saragih, Komunitas Historia Indonesia, Kompasiana, Komunitas Akademi Berbagi, Komunitas Siswa Wirausaha, Komunitas AgroEdu Jampang, Komunitas Blood for Life Harapan, Komunitas Rumah Harapan, Komunitas Greenneration, Komunitas Three Little Angel, Komunitas Sabang Merauke, Komunitas Ayo Dongeng Indonesia, Komunitas KitaBisa, Komunitas Taman Bacaan Anak Lebah, Komunitas Jong Indonesia, Komunitas Humanity Force dan GoodNewsFromIndonesia.org. (exe)