JAKARTA, Tigapilarnews.com - Ratusan juta akun Linkedln kini berada di tangan peretas. Peretas pun teridentifikasi mengiklankan ratusan juta akun tersebut.ID yang berada di tangan peretas itu dilaporkan berasal dari pelanggaran empat tahun lalu. Tapi, sebelumnya skalanya diperkirakan tidak sebesar itu.Saat itu, jaringan sosial bisnis tersebut juga menyatakan, telah mengubah akun pihak-pihak yang diduga menjadi korban peretasan.LinkedIn sekarang berencana melakukan aksi yang sama dalam skala yang lebih besar.Seorang pengamat mengatakan, layanan ini seharusnya mengatur ulang semua akun saat peretasan pertama kali terjadi.LinkedIn seringkali digunakan untuk mengirim pesan terkait pekerjaan dan menemukan peluang lapangan kerja. Sejatinya, para anggota LinkedIn menginginkan, semua kegiatan ini dirahasiakan.Pelanggar hukum dapat menggunakan informasi ini atau mengetahui apakah para pelanggan menggunakan kata sandi yang sama di tempat lain."Kami segera mengambil langkah untuk membatalkan password akun yang terkena," kata juru bicara perusahaan yang bermarkas di California, Amerika Serikat tersebut kepada BBC.Lebih dari itu, pihak LinkedIn, juga akan menghubungi para anggota untuk mengubah kembali password mereka.