JAKARTA, Tigapilarnews.com- Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, menegaskan jika memerangi terorisme adalah prioritas utama di Suriah dan bukan melengserkan pemerintahan Bashar al-Assad.Jatuhnya pemerintah Suriah, tidak akan menyebabkan runtuhnya terorisme di negara itu. Dikatakan Lavrov, Rusia tidak melindungi individu tertentu di Suriah.Ia pun mencatat beberapa sanksi yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat telah berdampak negatif, karena dapat menyebabkan krisis kemanusiaan di Suriah, seperti dikutip dari Xinhua, Rabu (18/05/2016).Hal itu diungkapkan Lavrov pada konferensi pers setelah pembicaraan damai Suriah di Wina. Pembicaraan itu sepakat untuk mengamankan gencatan senjata di seluruh Suriah, namun tidak berlaku dan akan terus memerangi ISIS. Pembicaraan tersebut juga sepakat untuk memperkuat bantuan kemanusiaan.Meski begitu, utusan khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura mengatakan, terkait bantuan kemanusiaan, mereka belum bisa menjalankan kesepakatan yang telah dicapai. Pasalnya, situasi di Suriah sebelum pembicaraan di Jenewa berlangsung, penghentian permusuhan di negara itu menurun 50 persen.Suriah jatuh ke dalam perang saudara selama lima tahun. Selama itu, perang telah menewaskan lebih dari 250.000 orang dan menelantarkan jutaan orang lebih.(exe/ist)