JAKARTA, Tigapilarnews.com- Utusan tetap Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin, mengatakan bahwa negaranya menaruh perhatian lebih terhadap penggunaan senjata kimia oleh ISIS. Ia pun menyatakan, zat kimia yang digunakan ISIS di Irak dan Suriah berasal dari Turki."Analisis komponen inti senyawa peledak yang disita dari ISIS di kota Tikrit, setelah diidentifikasi dari segi produsen dan pengasan dari segi penjualan ke negara lain menunjukkan bahwa senyawa tersebut diproduksi di Turki atau di jual di sana," kata Churkin seperti dikutip dari TASS, Sabtu (07/05/2016).Dia pun melanjutkan, dalam konteks ini inisiatif Rusia untuk mengelaborasi konvensi internasional guna menekan senjata kimia terorisme memperoleh aktualitas ekstra. Ia pun menunjuk pada resolusi Dewan Kemanan PBB untuk mencegah produksi dan penggunaan zat beracun oleh entitas non negara yang diprakarsai Rusia dan China."Agen senjata kimia dengan cepat menyebar di seluruh wilayah dan digunakan oleh teroris. Sedangkan beberapa negara anggota keras kepala berusaha menutup mata terhadap hal itu dan menyalahkan semuanya kepada rezim Bashar al-Assad," katanya.Sebelumnya pada bulan Maret lalu, ISIS menyerang kota Taza di Irak dengan menggunakan senjata kimia. Serangan tersebut menewaskan tiga anak-anak dan melukai sekitar 1.500 orang. Luka yang ditimbulkan mulai dari luka bakar, ruam dan masalah pernapasan.(exe/ist)