Menikmati Nasi Jamblang dalam Suasana Pecinan

Laporan: Ryan Suryadi

JAKARTA, Tigapilarnews.com – Perhelatan Jakarta Fashion Food Festival (JFFF) 2016 di La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta Utara, menghadirkan ragam masakan nusantara dalam suasana pecinan.

Satu di antara makanan tradisional yang hadir dalam ajang JFFF bertajuk: ‘Kampoeng Tempo Doeloe’ ini adalah nasi jamblang. Makanan khas Cirebon ini sudah sangat sulit dijumpai di Jakarta. Nasi jamblang masuk ke dalam 30 Ikon Kuliner Tradisonal Indonesia (IKTI).

Ciri khas nasi jamblang terlihat dari penyajian penggunaan daun jati sebagai alas piring. Selain terlihat unik, konon kabarnya juga membuat aroma yang lebih sedap. Berbeda dengan nasi kucing yang dibungkus dengan daun pisang.



"Nasi jamblang sendiri tidak jauh beda dengan nasi kucing untuk ukuran nasi, seporsi nasinya sama kecilnya. Kalau Anda suka makan, pesan dua nasi adalah ukuran yang paling normal di sini. Setelah mendapat nasi, kita bebas memilih mau mengambil lauk apa," ujar Akbar satu penjual nasi jamblang di stan Food Festival, Kampoeng Tempo Doeloe, JFFF 2016, La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (7/5/2016) siang.

Akbar menjelaskan lauk-pauk yang cocok untuk nasi jamblang adalah cumi saus hitam, otak sapi goreng, perkedel ketang kering, sate kentang, dan pepes telur asin.

Shinta (32), satu di antara pengunjung JFFF 2016, yang sedang menyantap nasi jamblang, mengatakan nasi jambalang merupakan makanan kegemarannya.

"Saya suka dengan pilihan lauk yang banyak, serta nasinya unik dibungkus dengan daun (jati). Tetapi bukan daun pisang loh,” ungkap Shinta.



Kenikmatan menyantap nasi jamblang pun makin terasa dengan sambal merah yang dapat diminta saat memesan. Rasa sambalnya pun tidak pedas, tapi makin menambah sensasi menyantap nasi jamblang.

"Saya berharap acara-acara seperti ini terus ada di Jakarta ya. Sebab, jarang sekali makanan tradisional seperti ini," imbuh Shinta.

 

 

 

---