JAKARTA, Tigapilarnews.com - Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti menyesalkan dengan pernyataan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang yang menuding HMI sebagai sarang koruptor yang lahir dari sistem pengkaderan organisasi."Memang (statemen Saut) terdengar sangat tidak patut. Memberi contoh dengan institusi HMI seperti menyepelekan masalah dan bahkan berpotensi menyudutkan organisasi terbesar mahasiswa ini," kata Ray, Sabtu (7/5/2016).Menurutnya, perumpamaan generalis seperti itu akan mereduksi banyak hal. Sebab generalisasi itu tak berbasis fakta.Hal tersebut juga seperti mengabaikan fakta lainnya bahwa dari organisasi besar inilah lahir banyak tokoh besar antikorupsi seperti Abdullah Hehamahua, Chandra Hamzah, Busyro Muqoddas dan Bambang Widjojanto, hingga mantan ketua KPK Abraham Samad."Ingat, di luar mereka yang terkait langsung dengan KPK, aktivis antikorupsi yang lahir dari rahim organisasi ini juga tak terhitung jumlahnya, baik di tingkat nasional maupun daerah," imbuh Ray.Lebih jauh, Ray menjelaskan, tentu saja pengkaderan-pengkaderan mahasiswa di manapun, pasti tidak dimaksudkan untuk melahirkan para koruptor.Alih-alih mendukungnya, bahkan pada modul-modul pelatihan organisasi ekstra mahasiswa, yang jelas terkandung materi dengan basis teologis dan idiologis antikorupsi."Memang hasilnya yang tak selalu menunjukan positif, dan itu persoalan yang kiranya tak selalu tunggal. Di sinilah penyebutan contoh kecerdasan dan kejahatan dengan LK-1 HMI sebagai kekeliruan fatal," tegas Ray.