JAKARTA, Tigapilarnews.com- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Azwan Karim, menyatakan bersikap positif dalam menyikapi keinginan dari kelompok 87 berupa Kongres Luar Biasa (KLB).Hanya saja diutarakannya, membutuhkan waktu satu bulan untuk memeriksa keabsahan surat-surat dari 87 voters (pemilik suara) tersebut. Namun, pihaknya mencurigai para pemilik suara tersebut menandatangani surat permohonan KLB karena ada tekanan.Alasannya, ditambahkan Azwan, sebelum menyerahkan surat ini, mereka mendeklarasikan diri untuk tidak menuntut KLB."Dokumen ini terlalu banyak, biarkan kami periksa satu persatu. Banyak report ke kami, dukungan KLB ini di bawah tekanan. Saya tidak tahu, dari siapa, kita telaah nanti," kata Azwan.Menurut Azwan, pihaknya juga perlu menaggil satu demi satu anggota yang menandatangani surat desakan KLB itu. Apalagi, dia juga melihat ada surat yang bukan asli, tapi hanya diprint dari komputer."Harus satu-satu kita cek, apakah betul membuat surat ini dan tanpa tekanan. Apakah yang menandatangi ketua atau bukan. Sekilas kami cek ada yang difoto, ada foto diprint, jadi tidak semuanya asli. Harus dicek secara detil. Nanti juga ada interview (kepada pengurus) satu persatu," tandasnya.Sebelumnya, sebanyak 87 voters mendesak PSSI agar menggelar KLB dengan agenda pemilihan ketua umum, wakil ketua umum dan anggota Komite Eksekutif (Exco). Voters ini menamakan diri sebagai Kelompok 87 (K-87) dan dipimpin Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar.Perwakilan K-87 menyerahkan surat permohonan KLB kepada pengurus PSSI di Kantor PSSI Senayan, Jakarta, Selasa (03/05/2016). Mereka diterima Sekjen PSSI Azwan Karim, Komite Etik Haryo Yuniarto dan Komisi Banding Mahfudin Nigara.(exe)