JAKARTA, Tigapilarnews.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menyatakan, pihaknya tak akan ikut campur atas upaya Hisyam bin Ali Zein alias Umar Patek alias Ale, terpidana bom Bali I yang menawarkan bantuan pada pemerintah Indonesia untuk membebaskan warga negara Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf, di Filipina selatan."Itu urusan pemerintah dengan umar patek," ujar Said Aqil di Kantor Wakil Presiden, Rabu (27/04/2016).Said mengatakan, apapun keputusan pemerintah terkait penawaran dari Umar Patek, PBNU akan selalu berada di pihak pemerintah. Pihaknya sendiri mengaku tak akan mempermasalahkan segala keputusan yang nantinya akan diambil Pemerintah.Said mengaku PBNU akan terus mengikuti keputusan pemerintah untuk mewujdukan Islam yang ramah dan berbudaya."Apalagi kita (Indonesia) 88 persen Islam. tunjukan Islam di Indonesia tidak sama dengan Islam di Timur Tengah. Islam kita damai," tandas Said.Sebeleumnya, pada saat menjadi pembicara dalam Seminar beberapa waktu lalu di Kota Malang, Jawa Timur, Umar Patek menyatakan siap jika diminta bantuan membebaskan warga Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf.Umar mengklaim sangat mengenal kelompok Abus Sayyaf sehingga ia yakin dan sanggup melakukan bantuan tersebut.Umar mengaku sangat terusik dengan kabar penyanderaan awak KM Brahma 12 oleh Kelompok Abu Sayyaf.Penawaran bantuan itu, kata Umar Patek, jangan dikaitkan dengan banyak syarat, seperti remisi atau pengurangan separo masa tahanan."Ini semua karena rasa kemanusiaan dan tidak ada syarat apapun," tutur Umar.