JAKARTA, Tigapilarnews.com – Tujuh pekerja proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ditangkap TNI AU lantaran menerobos masuk kawasan militer Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.Dari tujuh pekerja itu, 2 di antaranya warga negara Indonesia (WNI). 2 WNI itu sudah dipulangkan oleh pihak TNI AU. Sedangkan, lima WNA China sudah diserahkan ke pihak imigrasi."Sudah kami serahkan ke Imigrasi untuk proses selanjutnya," jelas Danlanud Halim Kolonel Pnb Sri Mulyo Handoko, Rabu (27/4/2016) siang.Lima pekerja yang diserahkan ke imigrasi itu adalah WNA China. Sedangkan, 2 pekerja WNI sudah dipulangkan oleh pihak TNI. Para pekerja asing itu juga diminta kelengkapan dokumennya jika masih mau bekerja di kawasan Lanud Halim."Kalau kami memang masalahnya mereka enggak ada
security clearance. Tapi pas dicek imigrasi juga mereka tidak punya izin kerja. Itu nanti yang kami minta lengkapi. Mengenai apa mereka dideportasi itu urusan Imigrasi," ujar Kolonel Sri.Kolonel Sri juga meminta operator proyek kereta cepat untuk memperhatikan para pekerjanya terutama pekerja asing. Dia juga meminta operator proyek untuk membekali para pekerja asingnya dengan
security clearance."Jadi mereka ini yang mau kerja di dekat-dekat daerah militer harus punya
security clearance untuk bisa masuk ke daerah-daerah terlarang seperti daerah militer. Itu memang sudah protap di setiap negara," pungkas Kolonel Sri.
Berikut 6 identitas pekerja yang ditangkap TNI AU:1.Guo Lin Zhong, kelahiran Hunan, 5 Oktober 1989Pekerjaan: Tukang Bor dan Administrasi2. Wang Jun, kelahiran Nanhz, 11 September 1987Pekerjaan: Administrasi dan Peneliti3. Zhu Huafeng, kelahiran China, 10 Desember 1968Pekerjaan: Teknisi Mesin4. Cheng Qianwu, kelahiran, Hubei, 13 Oktiber 1967Pekerjaan: Teknisi Mesin5. Yohanes Adi, kelahiran, Jakarta, 29 Juni 1976Pekerjaan: Sopir (Karyawan Lepas PT GCM)
6. Ikfan Kusnadi, kelahiran, Jakarta,11 mei 1945Pekerjaan: Interpreater (Karyawan Lepas PT GCM)
Sedangkan identitas pekerja kelima WNA China masih belum diketahui.
Kabarnya, 5 pekerja asal China itu juga karyawan lepas PT Geo Central Mining (GCM) yang beralamat di Pantai Indah Kapuk (PIK), Bukit Golf Mediterania (BGM), Jakarta Utara.PT GCM merupakan
counterpart (rekanan) dari PT Wijaya Karya (Wika) selaku pelaksana proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).