Laporan : Gita GintingJAKARTA, Tigapilarnews.com - Piringan hitam saat ini tengah menjadi tren tersendiri. Terhitung dalam dua tahun terakhir, alat penyimpanan musik analog yang terbuat dari Vinyl ini kembali naik daun.Dengan kualitas suara yang hampir menyerupai data mentah, pirangan hitam atau yang memiliki format long play ini menjadi pilihan para pencinta musik dan penggemar high-fidelity. Mereka datang ke toko-toko musik untuk berburu pirangan hitam.Salah satunya adalah Laidback Blues Record Store, toko musik khusus piringan hitam, yang terletak si Pasar Santa, Upper Floor AKS 116-117, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.Toko yang sudah berdiri kurang lebih 2 tahun ini, tak hanya menjual piringan hitam saja dengan jenis musik yakni jazz, soul, funk, rock, disco, dan house. Namun toko yang buka mulai dari jam 3 sore sampai 10 malam tiap harinya ini, ternyata menerima rekaman dengan menggunakan vinyl dan turntables."Sebenernya semua saya mengcover. Untuk penjualan memang saya jual jenis musik yang saya suka aja," ujar Samson di Pasar Santa, Jakarta Selatan, Minggu (17/4/2016)Untuk harga, ia menjual mulai kisaran Rp 50 ribu sampai dengan Rp 500 rb. Hal ini tergantung dari tahun pembuatan dan juga kualitas. Sementara, untuk ukuran yang dijual mulai dari 12 rpm, 10 rpm, dan 7 rpm."Saya jualan karena menjalankan hobi. Mulai dari 10 tahun yang lalu. Awalnya karna saya suka musik. Terus nemu piringan hitam punya bokap di gudang. Terus saya ngumpulin dan saya buka via online sebelum di pasar santa," kata pria yang pernah tinggal di Papua.Meski memiliki hobi di dunia musik, pria yang memiliki 3 karyawan itu mengaku belum pernah merilis lagu sendiri dengan menggunakan piringan hitam."Untuk saya sendiri gak pernah, tapi untuk orang lain pernah. Kebetulan saya punya label bernama Pas Pas Records. Sudah ada beberapa band yang merilis di saya," tutupnya.