Laporan : Muchammad SyahputraJAKARTA, Tigapilarnews.com -- PT Asabri memberikan santunan terhadap dua keluarga penerjun payung TNI AU yang meninggal saat latihan melakukan gladi resik HUT TNI beberapa waktu lalu.Penyerahan santunan Asabri di lakukan di Gedung Matra Paskhas Halim PK Pada Jumat, (15/4/2016). Santunan diserahkan langsung kepada keluarga korban meninggal dan dihadiri oleh jajaran petinggi TNI AU.Direktur Operasi PT.Asabri, Adiatmika mengatakan, prajurit yang statusnya tewas akan mendapatkan santunan beserta beasiswa untuk para anak yang di tinggalkan."Kalau statusnya tewas saat latihan, hanya dapat 275 juta dan dapat beasiswa 30 juta dan di kembalikan nilai tunai yang tabungan asuransinya tersebut. Tergantung dengan besaran iuran dan masalah kerja yang bersangkutan," ujar Adiatmika saat menyerahkan santunan.Dia juga menjelaskan,korban gugur dalam tugas militer akan mendapat sekitar Rp 450 juta. "Dari manfaat asuransinya gugurnya itu Rp 400 juta. Ditambah Rp 30 juta dan ditambah biaya tabungan asuransi, jadi dapatnya hampir Rp 450 jutaan," tambahnya.Seperti yang diketahui, Kopda Beny meninggalkan seorang istri dan anak laki-laki semata wayang, bernama Araria Damar Megantara yang baru berusia 6 bulan. Beasiswa itu nantinya akan dikeluarkan setelah si anak memasuki usia sekolah. Keluarga pun cukup datang ke pihak Asabri dan membawa surat keterangan anaknya masuk sekolah."Jadi beasiswa tersebut diberikan hanya sekali. Dengan status bahwa anak itu sudah sekolah. Kami sudah cadangkan untuk pembayaran sekolahnya beasiswa," Lugasnya.Musibah terjadi saat gladi bersih perayaan HUT ke-70 TNI Angkatan Udara. Dua prajurit TNI AU yang sedang terjun payung di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Cililitan, Jakarta Timur tidak mendarat sempurna.Akibatnya, keduanya yaitu Kopral Dua (Kopda) Beni dan Prajurit Satu (Pratu) Supranoto meninggal dunia.