JAKARTA, Tigapilarnews.com- Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Gatot S Dewa Broto, memantau tes lapangan atlet Pelatnas di Stadion Atletik GOR Rawamangun, Jakarta, Jumat (08/04/2016).Hal tersebut, sebagai salah satu persiapan berlaga di SEA Games Malaysia 2017 dan Asian Games Jakarta-Palembang 2018.Gatot mengatakan, SEA Games Malaysia 2017 bukan hanya sasaran utama. Sebab, target terbesar Kontingen Merah Putih yakni bisa masuk dalam peringkat 10 besar pada saat Indonesia menjadi tuan rumah pada Asian Games XVIII/2018.Diakui Gatot, persiapan Asian Games yang baru dilakukan dua tahun sebelum multievent itu digelar memang kurang ideal. Karena negara lain, melakukan persiapan lima hingga tujuh tahun.Namun, dia tetap optimis persiapan kontingen Indonesia yang ditangani Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) akan mampu mengejar ketertinggalan. "Indonesia harus mampu mencetak prestasi yang lebih baik pada SEA Games Malaysia 2017 dan dilanjutkan pada Asian Games 2018. Makanya, fisik atlet yang bolong-bolong itu harus segera diperbaiki," ujarnya.Terpisah, pelatih tim loncat Indah pelatnas SEA Games 2017, Harly Ramayani, mengatakan keberadaan Satlak Prima yang mengedepankan High Performance Operational Programme (Hipop) sangat membantu dalam meningkatkan prestasi atlet. Contohnya, dia menyebut peraih empat medali emas SEA Games Singapura 2015, Sari Ambarwati yang mengalami cidera lutut kiri."Kondisi Sari Ambarwati itu bisa lebih baik setelah lewat program latihan yang diberikan Satlak Prima. Saat ini, Sari tidak menjalani operasi HCL lututnya yang putus karena masih menjalani persiapan PON Jawa Barat 2016," pungkasnya.(exe)