JAKARTA, Tigapilarnews.com- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) menandatangani Perjanjian Kerja Bersama terkait pencegahan Narkoba di lantai 3 Gedung Kemenpora, Jakarta, Kamis (07/04/2016).
Penandatanganan dilakukan oleh Sesmenpora Alfitra Salamm bersama Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN Bachtiar Tambunan. Rencananya, kegiatan akan mencakup 1500 desa dan 3 provinsi, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Bentuk kegiatannya berupa rekrutmen dan pelatihan pemuda.
Masing-masing provinsi, mencetak kader inti pemuda sebanyak 500 pemuda dan selanjutnya kader ini akan mencetak masing-masing 25 pemuda di 500 desa. "Kerjasama ini sudah dilakukan dua tahun lalu saat periode Menpora Roy Suryo. Alhamdulillah, tahun 2016 ini ada langkah kongkrit untuk bekerjasama dengan BNN. Narkoba sudah mengancam kehidupan bangsa. Sekitar 2,2 persen penduduk Indonesia (4 juta orang) sudah kena Narkoba, dari umur 10 sampai 59. Jadi mulai umur SD sampai sudah pensiun. Semoga kekhawatiran kita bisa terjawab dengan proses kerjasama ini," ujar Alfitra.
Alfitra mengatakan, Kemenpora pernah mengadakan tes Narkoba untuk seluruh pegawai. "Saya ingin ada tes lagi secara mendadak, namun alat pengujinya belum ada karena belum lelang. Saya kontak BNN dan BNN DKI sama-sama belum lelang. Kita akhirnya berpikir ingin membeli alatnya. Mohon ini dipelajari segi hukumnya bagaimana," lanjut Alfitra.
Alfitra berharap ke depan ada proses pelembagaan anti-Narkoba. "Kita di pemerintah sudah ada Satgas antiteroris, Satgas anti-Narkoba. Suatu saat kita perlu MOU untuk menyatukan satgas tadi. Jadi harapannya, outputnya kelembagaan. Saya mendapat informasi Narkoba justru banyak masuk dari laut. Jadi pemuda di pinggiran pantai perlu disasar. Pemuda perkebunan juga belum pernah disentuh," ujarnya.
Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN, Bachtiar Tambunan, mengatakan program anti-Narkoba ini sifatnya bertahap. "Kita membentuk kader di daerah-daerah untuk pencegahan. Yang menangani Narkoba bukan hanya polisi dan BNN saja. Masyarakat juga bisa. Kita harapkan pencegahan ini bisa berkembang dan meluas ke seluruh masyarakat. Sebab di Kalimantan misalnya, buruh tambang dan buruh sawit sudah terpapar Narkoba. Ini semua nyata dan hasil penelitian serta pendataan di BNN. Mudah-mudahan kementerian lain juga memprogramkan," ujar Bachtiar.
Hadir dalam kesematan tersebut yakni Staf Ahli Bidang Politik Yuni Poerwanti, Staf Ahli Bidang Ekonomi Kreatif Jonni Mardizal, Sesdep Pengembangan Pemuda Imam Gunawan, dan pejabat Kemenpora lainnya.(exe)