Kamis, 07 April 2016 11:45 WIB

Giliran Selamat Nurdin dari PKS Bantah Terlibat Kasus Sanusi

Editor : Hermawan
Laporan: Evi Ariska

JAKARTA, Tigapilarnews.com – Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sanusi, ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalu operasi tangkap tangan (OTT) akhir bulan lalu di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan.

Pasca penangkapan Sanusi beredar pesan berantai di kalangan wartawan bahwa sejumlah anggota DPRD DKI lainnya juga kecipratan gratifikasi untuk memuluskan pembahasan pengesahan raperda reklamasi oleh anggota dewan.

Anggota DPRD DKI yang disebut dalam pesan berantai itu adalah Prabowo Soenirman (anggota Fraksi Partai Gerindra), Bestari Barus (Ketua Fraksi Partai Nasdem), M Panji Virgianto (Fraksi DPIP), Syahrial (Fraksi PDIP) dan Triwisaksana (Wakil Ketua DPRD DKI). Mereka telah membantah menerima gratifikasi terkait kasus proyek reklamasi yang melibatkan Sanusi.

Kini giliran anggota DPRD DKI lainnya bernama Selamat Nurdin dari Fraksi PKS DPRD DKI disebut-sebut juga menerima gratifikasi. Nurdin juga telah membantah terlibat dalam kasus Sanusi. Nama anggota dewan yang disebut itu baru sebagian dari 17 deretan nama dalam pesan berantai tersebut.

"Saya enggak punya Alphard. Saya enggak dapet Alphard. Kalo umrah itu 2014. Duit sendiri juga. 2014 loh setelah kampanye setelah pelantikan dewan," jelas Nurdi,  saat dikonfirmasi wartawan via telepon, Kamis (7/4/2016) siang.

Terkait isu tidak jelas asalnya, Nurdin mengaku tidak mau terbawa emosi. Bagi Nurdin, segala sesuatu bisa saja terjadi seperti menjadi saksi dalam kasus Sanusi. Mengingat dia pernah menjadi  ketua pansus zonasi reklamasi.

"Kalau saya jadi saksi, kami akan memenuhi dengan baiklah. Karena, kami kan enggak tahu nantinya bakal seperti apa. Kami akan akomodatif, dan menceritakan apa yang kami ketahui,” pungkas Nurdin.

 
0 Komentar