JAKARTA, Tigapilarnews.com- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerjasama dengan Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) mengikutsertakan enam pecatur cilik Indonesia pada Kejuaraan Catur Usia Muda Asia 2016 yang berlangsung di Mongolia, 5-15 April.Keenam pecatur yang terdiri dari tiga putra dan putri tersebut, adalah para juara I hingga III pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2015.Tiga pecatur di kelompok putra yakni I Marsel Davidson, SDN 07 Sintang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Juara I O2SN-SD 2015. Yeremia Gerry Gibran Wibowo, SDN Sindang Sari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat,. Juara II dan Bani Madya Al Suras, SDN 4 Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur, NTB. Juara III.Sementara di kelompok putri terdiri dari Fifi Nafsiyatun Nurul Fadillah, SDN 2 Babakan Gebang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Juara I. Ririn Rakasiwi, SDN Gendengan Seyegan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Juara II dan Nonia Andyk Ulandari, SDN Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali. Juara III.Meski tidak dibebani target yang muluk-muluk, namun diharapkan mereka dapat meraih hasil yang baik. Kejuaraan Catur Usia Muda Asia 2016 akan mempertandingkan tiga nomor yaitu nomor catur standar/klasik, catur cepat dan catur kilat, mulai dari kelompok usia 8, 10, 12, 14, 16 dan 18 tahun.Sedangkan keenam pecatur Indonesia akan turun di kelompok usia 12 dan 14 tahun. Event yang baru pertama kali digelar di Mongolia ini diperkirakan bakal diramaikan sebanyak 600 pecatur yang berasal dari berbagai negara di Asia.Direktur Pembinaan SD Kemendikbud, Wowon Widaryat, dalam sambutannya saat pelepasan meminta kepada para keenam pecatur untuk membangun sikap optimis serta tidak takut dalam menghadapi para lawannya."Kalian adalah para pecatur terbaik yang telah membuktikan kemampuan kalian dengan menjadi juara di O2SN 2015. Sekarang kalian akan menghadapi ujian di kancah internasional. Harus jaga mental. Jangan takut walaupun mereka orang luar negeri yang mungkin badannya lebih besar dari kalian. Yakinlah bahwa kalian mampu dan siap jadi juara," kata Wowon yang didampingi Ketua Komisi Catur Sekolah PB Percasi yang sekaligus Pelatih Tim Catur Usia Muda Indonesia di Mongolia pada acara pelepasan yang diadakan di Gedung Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar Kemendikbud Jakarta, Kamis (31/03/2016).Pelatih tim catur Indonesia, Hendry Jamal mengaku optimis keenam pecatur yang dipersiapkan bakal mampu berbicara banyak di Kejuaraan Catur Usia Muda Asia 2016 di Mongolia. Menurut dia, khusus di level usia muda Indonesia memiliki potensi yang layak diandalkan. Terbukti sejak pengiriman pertama pada 2007 Indonesia telah berhasil melahirkan sembilan juara dunia."Kalau di jenjang usia muda, para pecatur kita mampu bersaing di tingkat dunia. Namun sayangnya, begitu menginjak usia remaja dan dewasa kebanyakan pecatur kita mulai terganggu konsentrasinya berkaitan dengan masa depan mereka. Mereka mengalami kebimbangan untuk melanjutkan kariernya sebagai pecatur atau fokus kuliah atau bekerja. Mayoritas dari para pecatur muda kita akhirnya memutuskan berhenti sebagai pecatur. Mereka memilih fokus kuliah atau bekerja. Akibatnya, kita kesulitan bersaing di level senior," kata Hendry.Terkait persiapan keenam pecatur, Hendry menjelaskan mereka sudah ditempa dalam program latihan yang dimulai sejak 22 Maret lalu. "Mereka kita latih secara intensif, 10 jam sehari. Latihan meliputi aspek fisik, teknik mental hingga uji coba. Meski masa persiapannya terbilang singkat, namun kami optimistis keenam pecatur yang kita persiapkan bakal mampu meraih prestasi terbaik di Mongolia," pungkas Hendry. (exe)