Senin, 28 Maret 2016 18:11 WIB

Proyek Rusunawa di Palmerah dan Rawa Buaya Terbengkalai

Editor : Hermawan
Laporan: Yanti Marbun

JAKARTA, Tigapilarnews.com – Pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Palmerah, dan Rawa Buaya, Jakarta Barat, terbengkalai alias mangkrak. Penghentian pembangunan rusunawa ini sudah terjadi sejak Desember 2015.

Pantauan Tigapilarnews.com, lokasi proyek ditutup rapat pagar seng setinggi dua meter. Tidak ada aktivitas pekerjaan proyek rusunawa tersebut. Namun, sudah tampak berdiri 4 lantai bangunan rusun. Di lokasi proyek hanya ada satpam yang menjaga lokasi proyek.

"Sudah tidak ada aktivitas para pekerja sejak 2015 Desember lalu," ungkap satpam berusia 35 tahun yang ogah menyebutkan namanya, Senin (28/3/2016) siang.

Diwartakan sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta menganggarkan sebesaar Rp 3 triliun untuk membangun rumah susun (rusun). Anggaran sebesar itu tidak untuk pembangunan rusun baru saja, tapi juga untuk lanjutan pembangunan rusun lanjutan tahun 2015.

Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemprov DKI Jakarta, Ika Lestari Aji menjelaskan, terdapat delapan lokasi pembangunan rusun lanjutan tahun lalu. Pembangunannya bukan terhenti karena masalah teknis. Melainkan karena APBD 2015 menggunakan Peraturan Gubernur (Pergub), yang mana pembangunan tidak boleh dilakukkan secara multi years atau tahun jamak.

“Anggaran tahun ini cukup besar Rp 3 triliun untuk bangun rusun di 38 lokasi. Total hunian di delapan lokasi rusun mencapai 2.443 unit,” jelas Ika, di Jakarta, Jumat (25/3/2016) pagi.

Ika merinci 38 rusun yang dibangun, yaitu delapan rusun lanjutan 2015, 10 lokasi multiyears, dan 20 lokasi single years. Delapan rusun lanjutan tersebut, yaitu Bekasi Timur sebanyak 200 unit, Cakung Barat 300 unit, Rawabebek 400 unit, Pinus Elok 100 unit dan Jatinegara Kaum 300 unit. Ada pula rusun di KS Tubun sebanyak 524 unit, Semper 235 unit, dan Rawa Buaya 384 unit.

Sementara ke-10 lokasi rusun yang akan dibangun multi years, yaitu Lokasi Binaan (Lokbin) Rawa Buaya 354 unit, Blok Nagrak 1.000 unit, Rawa Bebek 270 unit, Penggilingan 540 unit, dan Kelurahan Pangadegan 270 unit.

Kemudian Lokbin Rawa Buaya 810 unit, Lokbin Tegal Alur 270 unit, Balai Latihan Kerja (BLK) Pasar Rebo 540 unit, Pulo Gebang dan Penggilingan 810 unit, dan Kompleks Pondok Pinang (Eks UPT Kayu) Jakarta Selatan 270 unit. Selain itu, ada empat pasar tradisional yang akan direhabilitasi untuk kemudian dipadu dengan rusun sehingga menjadi rusun terpadu.

Keempat pasar tersebut, yaitu Pasar Blok G Tanah Abang, Pasar Serdang, Pasar Kebon Melati dan Pasar Grogol.

“Rencana awal ada 39 lokasi yang akan dibangun tahun ini. Tetapi satu lokasi ada permasalahan lahan sehingga kami tunda. Sementara semua lokasi lainnya lahan sudah siap dibangun,” pungkas Ika.

 

 
0 Komentar