Minggu, 20 Maret 2016 12:12 WIB

Pedagang dan Pembeli Tercekik Harga Cabai

Editor : Hermawan
Laporan: Evi Ariska

JAKARTA, Tigapilarnews.com – Harga cabai makin hot di sejumlah pasar tradisonal di ibukota mengalami kenaikan hingga 100 persen. Kondisi ini membuat para pedagang dan pembeli kebingungan.

Misalkan, harga cabai di Pasar Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara. Di pasar itu harga cabai mengalami kenaikan dari Rp 50 ribu per kilogram menjadi Rp 100 ribu per kilogram.

Akibatnya, para pedagang mengurangi stok barang dagangannya. Sementara, pembeli mengurangi kuantitas pembeliannya. “Gila yah, harga cabe segitu mahal banget. Kaget saya. Ini bukan pertama kali haga cabe naik segitu,” ujar Putri (30), ibu rumah tangga warga Rawa Badak, yang membeli cabai di pasar tersebut, Minggu (20/3/2016).

Putri terpaksa mengurangi belanjaan bumbu dampur untuk kebutuhan keluarganya. “Saya berharap harga cabai kembali normal seperti biasa deh,” harap ibu satu anak ini.

Kondisi tak jauh berbeda juga terjadi di Pasar Koja, Jakarta Utara. Harga cabai di pasar tradisional itu masih melambung. Pedagang cabai di Pasar Koja mengaku bingung menjual kembali barang dagangannya ke konsumen secara eceran. Sebab, harga beli dari pedagang besar pun harganya sudah selangit.

“Bingung mau jual berapa ke pelanggan. Belinya aja sudah tinggi. Jual 100 ribu per kilo juga tipis untungnya,” jelas Sri, pedagang cabai di Pasar Koja.

Sri berharap kepada pemerintah dapat menurunkan harga cabai. Sebab, kalau harganya mencekik seperti ini membuat bingung pedagang dan pembeli. “Kalau sepi enggak ada yang beli cabe karena mahal kan saya rugi. Nanti cabe pada busuk kalau kelamaan tidak ada yang beli,” imbuh Sri.

 

 

 

 

 
0 Komentar