JAKARTA, Tigapilarnews.com- Masalah dana masih menjadi kendala untuk menggelar TAFISA. Pernyataan itu diungkapkan Ketua Pelaksana The Association For International Sport for All (TAFISA), Hayono Isman di Jakarta, Kamis (17/03/2016).Hayono mengakui, tidak mudah untuk menggaet sponsor yang rela mengucurkan dana untuk event TAFISA pada Oktober mendatang. Karena lomba olahraga rekreasi masyarakat ini belum banyak dikenal oleh masyarakat luas."Nama TAFISA tidak setenar Asian Games. Cari sponsor di Asian Games saja masih menemui kendala apalagi untuk Tafisa. Orang-orang pasti akan bertanya apa itu TAFISA? Hal ini menjadi tantangan kami untuk mengenalkan olahraga tradisional kepada masyarakat luas," katanya.Hayono menambahkan, sponsor masih tarik ulur dan terus memantau perkembangan persiapan TAFISA. Selain itu, sponsor juga ragu karena belum ada gebrakan dari Pemerintah, yang belum bisa membuat yakin para penyandang dana untuk meraih keuntungan."Kami akan memperkenalkan dan mempromosikan TAFISA melalui televisi komersial. Kami targetkan 1 April sudah akan disiarkan di beberapa saluran televisi lokal dan internasional. Saya harap, dengan gencarnya melakukan promosi bisa menarik sponsor untuk menyiapkan anggarannya," ujarnya.Untuk mengatasi masalah dana itu, kata Hayono, pihaknya menargetkan bisa meraup anggaran sebanyak Rp 60-70 miliar untuk menutupi kekurangan dana yang dibutuhkan. Dana tersebut harus didapat selama satu bulan ke depan. Karena jika melewati tenggat waktu tersebut, dikhawatirkan tidak bisa memenuhi target."Waktunya memang mepet. Tapi kami yakin masih bisa meraih dana sesuai target. Kami juga akan mengupayakan meminta bantuan kepada para BUMN melalui dana CSR yang mereka miliki. Saya harap semua stakeholder mau membantu TAFISA, karena ini berkaitan dengan nama Indonesia sebagai tuan rumah," ungkapnya.Menurut pria berkumis tebal ini, sudah ada beberapa lembaga yang akan menyisihkan dananya untuk membantu TAFISA. di antaranya Kemenpora Rp 200 miliar, Kementerian Pariwisata Rp 60 miliar, dan Kementerian Perhubungan Rp 9 miliar."Kami harap bantuan dana dari masyarakat, atau siapapun. Bisa berkontribusi melalui sponshorship," tuturnya.(exe/ist)