JAKARTA, Tigapilarnews.com- Kedutaan Besar Sudan di Indonesia memprotes balik pernyataan Kedubes Amerika Serikat di Indonesia atas partisipasi Presiden Omar Hassan Ahmad al-Bashir, dalam Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja sama Islam (KTT LB OKI), di Jakarta pada 6-7 Maret lalu.Kedubes AS merilis pernyataan protes tersebut karena Bashir tengah didakwa dan diburu atas kejahatan perang di Darfur barat oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). Surat penahanan Bashir sudah dikeluarkan oleh ICC pada 2009 dan 2010 lalu.Di awal pernyataan balasannya, Kedubes Sudan mengingatkan kembali bahwa Bashir datang ke Jakarta atas permintaan dari pemerintah Republik Indonesia dan Sekretariat Jenderal OKI.Kedubes Sudan menuliskan bahwa RI dan Sekretariat Jenderal OKI, “dimandatkan untuk melakukan itu oleh seluruh anggota OKI yang terdiri dari lebih dari 50 negara dan pernyataan semacam itu merupakan tanda ketidakhormatan terhadap semua negara anggota OKI, termasuk Republik Indonesia.”Selain itu, tulis Kedubes Sudan, Bashir dan pemimpin negara anggota OKI lainnya bertandang ke Jakarta untuk menunjukkan dukungan kepada Palestina.“Presiden Omar Hassan Ahmad al-Bashir, seperti pemimpin negara OKI di Jakarta lainnya berada di sini untuk menunjukkan dukungan bagi warga Palestina yang tak bersalah dan dibunuh dengan tidak berperasaan oleh negara Zionis atas dukungan dan perlindungan AS,” tulis Kedubes Sudan.Di akhir pernyataannya, Kedubes Sudan mempertanyakan sikap dukungan AS terhadap ICC.“Akhirnya, jika pemerintah AS mendukung penuh ICC dan sangat memperhatikan Keadilan Internasional dan mendukung ikhtiarnya, maka mereka harus maju dan bergabung dengan ICC agar dapat menjadi bagian dari konvensinya, atau tutup mulut,” tulis Kedubes Sudan.Sebelumnya, Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri RI, Hasan Kleib, mengatakan bahwa undangan terhadap Bashir diberikan karena Sudan merupakan salah satu anggota OKI. Satu-satunya kepala negara OKI yang tidak diundang adalah Bashar al-Assad karena keanggotaan Suriah ditangguhkan pada tahun 2012.(exe/ist)