JAKARTA, Tigapilarnews.com- Kinerja pemerintahan di bawah pimpinan H Muhammad Soeharto (HMS) masih mendapatkan apresiasi positif. Tak ayal, banyak pihak ingin agar memori manis di era orde baru tersebut, bisa kembali terulang.Apalagi, diyakini memberikan banyak manfaat jika mampu direalisasikan dalam kondisi sekarang. Partai Karya Nasional (PKN) tengah bekerja keras mencoba mengangkat kembali hal tersebut.Dengan demikian, mampu memberikan harapan baru dan perubahan signifikan. Utamanya, dari sisi ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Pembangunan ekonomi tidak lagi ala kadarnya dan karena tidak tampak stategi yang terarah. Sehingga, bergairahnya ekonomi masih sebatas wacana belaka tanpa arah realisasi yang kongkrit.Terlebih, kondisi sekarang tengah mengalami kelesuan ekonomi yang sangat payah. Daya beli masyarakat yang rendah, hingga sulitnya mencari kehidupan yang layak.Masih dalam pandangan banyak pihak, HMS dinilai sangat berjasa dalam mengangkat bangsa ini dari keterpurukan ekonomi pada masa orde lama. Bahkan, menjadi maju dan dikagumi negara-negara lainnya."Karena itu, kami ingin melanjutkan program Haji Muhammad Soeharto (HMS) yang sekarang banyak dihapuskan pemerintah. Salah satunya, yakni soal koperasi. Nantinya, itu akan bekerja sama dengan pesantren-pesanten, petani dan mahasiswa," kata Ketua Umum PKN, Bimo Pramudyo Soekarno didampingi penggagas berdirinya PKN (Ketua DPP), Apep Agustiawan, Azim Marekham, Ridwan Sudirdja, Nina Krisnawati, Wakil Sekretaris Jenderal Riza Piyoh dan Misisari Ariana, di Jakarta, Kamis (17/2/2016) malam."Dalam tempo tiga bulan ini, kita masih memperkuat internal dan perkuat. Selain itu, mempersiapkan badan usaha dan memantapkan visi serta misi PKN," imbuh sosok kelahiran Jakarta 8 September 1963 tersebut.Dalam pandangannya, HMS merupakan sosok yang sederhana dan merakyat. Hal tesebut, sangat berbeda dengan hiruk-pikuk para elit politik yang mengejar ambisi untuk kepentingan sesaat, khususnya pascareformasi.Selain itu, HMS dianggap memiliki perasaan welas asih dan mampu menyalurkan bantuan modal untuk penambahan modal usaha serta sosial kepada rayat kecil. Sebagai catatan, HMS merupakan Presiden kedua RI yang tutup usia karena gagal multiorgan di RS Pusat ertamina, Jakarta, Minggu (27/1/2008)."Bahan makanan juga mudah diperoleh dan murah, karena suksesnya swasembada pangan. Pakaian dan sembako pun diproduksi secara lokal. Kita rindu, tapi harus bangkit dan terus berjalan. Caranya yakni dengan tetap menggunakan program-program pak HMS yang sangat bermanfaat untuk rakyat," tuturnya."Program-programnya begitu terarah dan kongkrit terhadap masyarakat. Keriduan ini tidak pernah dipaksakan, sebab muncul dengan sendirinya. Namun, harus kita jaga dengan kerja keras dan kembali dijalankan," pungkasnya.Sementara itu, Ketua DPP Nina Krisnawati, menginstruksikan segera kepada DPD dan DPD untuk mengirimkan nama-nama pengurusnya. "Semakin cepat, semakin baik. Sebab, banyak program yang harus segera kita jalankan," tutupnya.(exe)