Laporan: RiyanJAKARTA, Tigapilarnews.com - Muda-mudi di dunia menikmati dan merayakan Hari Kasih Sayang atau lebih populer disebut Valentine Day. Namun, sehari jelang perayaan, Presiden Pakistan mengecam Valentine's Day . Presiden mengatakan, perayaan tersebut tidak ada hubungannya dengan kebudayaan Pakistan yang mayoritas Muslim. Valentine Day harus dihindari.Pernyataan Presiden Pakistan, Mamnoon Hussain dilontarkan ketika berada di daerah Kohat, Peshawar, Jumat (12/2/2016) sore. Pasalnya, daerah ini marak dijual semua benda kebutuhan hari kasih sayang yang jatuh pada Minggu (14/2/2016) ini. Pernyataan Presiden Pakistan ini mendapat dukungan luas dari para pejabat tinggi di Ibukota Islamabad“ Valengtine Day tidak ada gunanya, bisa memecah belah rakyat, “ ujar Presiden.Bagi para pedagang di Peshawar yang menjual pernak-pernik Valentine Day itu adalah saat yang menguntungkan. Pasalnya, menjual pernak-pernik Hari Kasih Sayang itu laku keras menjelang perayaan.Pernyataan Presiden Paskistan itu tidak jauh beda dengan pernyataan Walikota Makasar. Walikota melarang warganya merayakan Hari Kasih Sayang ini. Buntuk dari larangan ini, Sapol PP Kota Makasar bersama Polri dan TNI menggelar razia di hotel dan wisma. Hasilnya, belasan pasangan tidak memiliki surat nikah dijaring.Peshawar adalah satu salah kota yang berbatasan langsung dengan Jalalabad, salah satu kota di Afghanistan. Penduduk Peshawar hidup miskin. Sebagian besar beragama Islam. Banyak warga Peshawar yang menjadi pedagang kaki lima. ®