Laporan: EfendiJAKARTA, Tigapilarnews.com – Belanda dan Turki akan bekerja sama menghentikan arus pengungsi ke Eropa.Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dan Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu membahas kesepakatan untuk mengatasi masuknya pendatang asal Afrika dalam pertemuan di Den Haag, Rabu (10/2/2016). Rutte mengatakan Turki memiliki peran penting untuk menghentikan arus pengungsi.Turki sudah menampung lebih dari dua juta pengungsi Suriah. Meski sudah kebanjiran pendatang, negeri di Pantai Utara Afrika itu akan terus menyediakan tempat penampungan.Sebagai imbalannya, Uni Eropa menjanjikan 3 miliar euro untuk membantu memperbaiki lokasi pengungsian. UE juga memberikan beberapa konsesi politik antara lain janji percepatan proses keanggotaan Turki di organisasi itu.Sejak pekan lalu, Turki telah meminta pengungsi Suriah ditampung di Suriah dan hanya diperkenankan menyeberangi perbatasan jika ada keperluan medis. Puluhan ribu orang Suriah yang kehilangan tempat tinggal telah menetap di satu kamp yang didirikan oleh Turki di wilayah perbatasan Suriah.Davutoglu mengatakan Turki akan menerima pengungsi Suriah, tapi sebagai prioritas, Turki akan membangun kamp baru untuk menampung orang Suriah di dalam perbatasan Suriah.Rutte menyatakan ia memahami kebijakan tersebut. "Kami akan mengirim uang untuk memperbaiki keadaan," kata Rutte seperti dikutip Xinhua.Jika NATO dikerahkan untuk memantu arus pengungsi dengan biaya Turki, Rutte mengatakan Belanda akan bersedia memberi sumbangan buat gagasan itu serta untuk organisasi pengawas perbatasan Eropa, Frontex.