Laporan: Evi AriskaJAKARTA, Tigapilarnews.com – Yahoo Inc akan mengambil “strategi alternatif” bisnis internetnya dan memangkas sekitar 15 persen karyawannya atau sekitar 1.700 orang.Keputusan yang diumumkan di Sunnyvale, California, AS, Selasa (2/2/2016), mencerminkan kesulitan yang dialami Presiden Direktur Marissa Mayer dan jajaran direksinya di tengah desakan pemegang saham. Yahoo dikabarkan berencana menjual bisnis internetnya yang mandek, terutama website, email, dan pencarian online.Pengumuman Yahoo sepertinya tidak cukup untuk membuat investor terkesan. Saham Yahoo turun 1,2 persen hanya beberapa jam kemudian. Secara keseluruhan, saham Yahoo anjlok 36 persen dalam waktu 12 bulan.“Kami yakin rencana strategis tidak benar-benar menyelesaikan masalah yang disoroti pemegang saham. Alokasi modal yang buruk, kemitraan stretegis yang tidak tepat, pengeluaran tak terkendai, dan jumlah karyawan berlebih membat investor tidak yakin,” kata salah satu pemegang saham,SpringOwl Asset Management. Perusahaan modal New York ini adalah salah satu yang menuntut perubahan.Yahoo adalah pelopor web pada 1990an dan mencapai puncak pendapatannya pada 2008. Sejak itu, keuntungan Yahoo terus merosot. Yahoo kalah bersaing dengan Alphabet Inc (dulu Google Inc) dan Facebook dalam perang mendapatkan pengiklan online.Yahoo juga mengumumkan rencana menutup kantornya di lima lokasi, mengurangi jumlah produknya, mengalihkan sumber daya lebih banyak ke pencarian mobile, dan menjual beberapa aset strategis seperti perumahan dan hak paten.