Rabu, 17 Oktober 2018 02:52 WIB

Jepang Berencana Beli 20 Jet Tempur F-35A Tambahan

Editor : A. Amir
Jet tempur F-35 Lightning II

Tokyo, Tigapilarnews.com - Jet tempur F-35B adalah pesawat tempur short-take off and vertical-landing (STOVL) atau lepas landas pendek dan mendarat vertikal pertama yang mampu terbang melampaui kecepatan suara (Supersonik). 

Jepang berencana untuk menambah lagi pembelian 20 jet tempur F-35A untuk mengimbangi kekuatan China. Surat kabar Yomiuri Shimbun melaporkan pembelian pesawat tambahan ini akan tertuang dalam rencana pertahanan jangka menengah 2019-2023.

Jepang bermaksud memiliki 42 jet tempur siluman terbaru pada tahun fiskal 2024. Rencana pertahanan baru, yang akan diputuskan pada akhir 2018, mengatur pembelian tambahan sebanyak 20 pesawat lagi dan semuanya harus dikerahkan di Jepang pada tahun fiskal 2028, kata publikasi itu. Dengan demikian Jepang setidaknya akan memiliki 62 jet tempur canggih itu.

Mengutip berbagai sumber Yomiuri Shimbun melaporkan melaporkan Sabtu 13 Oktober 2018 pengadaan jet F-35A diperlukan untuk menghalangi kegiatan militer China yang terus berkembang.

Jet tempur akan ditempatkan di pangkalan yang terletak di Miyazaki, Ibaraki dan beberapa prefektur lainnya.

F-35A adalah versi jet tempur F-35 yang  murah dengan kemampuan mendarat dan lepas landas konvensional seperti jet tempur pada umumnya. Sebelumnya, pemerintah Jepang berencana untuk menyebarkan 10 pesawat tersebut pada tahun keuangan yang dimulai pada 1 April 2018.

Keputusan Jepang untuk membeli lebih banyak jet datang menyusul persetujuan pemerintah tentang anggaran pertahanan 2018 yang menjadi terbesar dalam sejarah negara itu yakni sebesar 97,7 triliun Yen atau sekitar Rp13.200 triliun (Rp13,2 biliun). Atau meningkat 5,19 triliun Yen dibanding tahun sebelumnya.

Peningkatan anggaran militer ini didasarkan karena aktivitas Korea Utara yang semakin berkembang dalam pengembangan program nuklir dan rudalnya, serta niat Tokyo untuk meningkatkan pertahanan anti-rudalnya. Selain itu Jepang juga telah semakin khawatir dengan China yang terus melenturkan otot militernya.

Pada 10 Juni 2010 lalu, pilot percontohan Korps Marinir AS, Letkol Matt Kelly coba menerbangkan F-35B STOVL dengan kecepatan Mach 1,07 atau 1.311 kilometer per jam. Uji coba itu dilakukan pada ketinggian 30 ribu kaki di sekitar Naval Air Station Patuxent River, Maryland.

Pilot F-35 Mampu Melihat Sekelilingnya Melalui Helm, Helmet Mounted Display Systems (HMDS) khusus didesain bagi jet tempur F-35. Ia mampu memproyeksikan informasi pada visor helm yang berbeda dengan Heads-up Display (HUD) biasa. HMDS dapat memberi segala informasi yang dibutuhkan pilot F-35 guna melakukan misinya dan kembali ke pangkalan dengan selamat tanpa harus kehilangan kewaspadaan.

Adapun Distributed Aperture System (DAS) pada F-35 adalah rangkaian dari enam kamera inframerah yang dipasang di sekitar pesawat. Ia akan mengirimkan citra real-time ke helm, yang dapat membuat pilot mampu melihat 'menembus' badan pesawat.

Pilot pun dapat melihat lingkungan sekitar mereka dengan sangat jelas baik siang ataupun di malam hari.

F-35 Jet Siluman Pertama yang Dijual ke Luar AS, Ddikembangkan melalui program "Joint Strike Fighter" pada awal 1990-an proyek F-35 bertujuan menciptakan pesawat tempur generasi kelima yang dapat diekspor ke luar negeri. Alhasil, proyek ini berjalan sukses dan melahirkan pesawat tempur siluman, yang dikenal dengan F-35.

Ia memiliki tiga varian dan sembilan negara mitra pembuatnya meliputi Australia, Kanada, Denmark, Italia, Belanda, Norwegia, Turki, Inggris dan Amerika Serikat. Bahkan, Israel, Jepang, dan Korea Selatan (Korsel) pun telah bergabung dalam program ini melalui Foreign Military Sales (FMS) atau penjualan militer asing.


0 Komentar