Senin, 21 Oktober 2019 10:59 WIB

Pidato Pelantikan Presiden Sebagai Awal Pola Pikir Kerja Pemerintah

Editor : A. Amir
Hj. Nevi Zuairina, Anggota DPR RI Komisi VI FPKS - Daerah Pemilihan Sumatera Barat II

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Lima point utama pidato pelantikan Presiden Joko Widodo, ditanggapi anggota DPR RI Nevi Zuairina mengatakan bahwa sebagai awal berfikir yang nantinya akan diimplementasikan dalam kerja-kerja di lapangan, fokusnya sudah bagus dan relevan dengan kebutuhan Indonesia ke depan. Namun perlu pertimbangan dikemudian hari pada orientasi hasil yang baik, diperlukan kekuatan proses yang baik pula sehingga pemerintah mampu menghadirkan kesejahteraan dengan memberikan kebahagiaan mayoritas penduduk Indonesia (21/10/2019).

Lima point pidato pelantikan Presiden yang dimaksud Legislator Sumatera Barat II ini adalah:

  1. Pembangunan Sumber Daya Manusia,
  2. Pembangunan Infrastruktur,
  3. Penyederhanaan segala bentuk kendala regulasi,
  4. Penyederhanaan Birokrasi,
  5. Transformasi Ekonomi.

Semua merupakan obyek vital pada instrumen pembangunan bangsa menuju  negara adil, makmur dan sejahtera, tambahnya.

“Saya berharap, pemerintah yang dipimpin oleh Presiden dan Wakil Presiden, akan memperhatikan proses dan hasil sebagai  satu arah tujuan untuk mewujudkan lima point dalam pidato presiden sebagai langkah awal berfikir yang akan di implementasikan dalam pekerjaan-pekerjaan kementerian dan lembaga pemerintah.  Ini akan menjadi pedoman atau panduan yang akan disinergikan dengan pekerjaan-pekerjaan pembangunan di pemerintahan daerah”, harap Nevi.

Legislator PKS ini menyoroti pada point penyederhanaan segala bentuk kendala regulasi. Sudah lebih 74 tahun negara merdeka, masalah regulasi ini tidak ada yang kokoh dalam memberikan kepuasan pada masyarakat. Pada upaya merevisi Undang-Undang Cipta Lapangan Kerja dan Undang-Undang Pemberdayaan UMKM merupakan langkah yang berani untuk mewujudkan kepuasan masyarakat banyak. Revisi diperlukan manakala ada nilai yang menghambat tercapainya lapangan kerja dan mewujudkan UMKM.

Begitu juga pada point transformasi ekonomi, pada tahun 2020 negara kita akan menghadapi sebuah tantangan pemerataan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia yang sangat luas terpisah pada pulau-pulau namun terkoneksi pada teknologi informasi. Transformasi ekonomi ini sangat tergantung dari sumber daya alam yang diubah menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern sehingga mempunyai nilai tambah tinggi bagi kemakmuran bagsa. Namun tantangan SDM muda atau bonus demografi yang menunggu ledakan akan menjadi sebuah tantangan sekaligus peluang apakah akan menjadi pelaku pembangunan atau hanya sebagai pengangguran.

“Sekali lagi saya mengucapkan selamat bekerja kepada Presiden dan wakil Presiden terpilih yang telah dilantik hari ini 20 Oktober 2019. Semoga lima tahun mendatang, rakyat Indonesia akan mendapatkan keadilan dan kesejahteraan. Kami masyarakat Indonesia, menunggu kerja nyata yang bukan saja membawa kesejahteraan, namun kami bangsa Indonesia menunggu Pemimpin negara kita membawa kebahagiaan kepada rakyatnya dengan memberi rasa aman, tentram dan damai dimanapun berada”,  tutup Nevi Zuairina.


0 Komentar