Rabu, 07 Agustus 2019 18:57 WIB

Tim Indonesia Rebut Tiga Emas di 4th Eastern Asian Youth Chess Championship

Editor : Yusuf Ibrahim
Podium. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Tim Catur Indonesia yang disponsori oleh PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk sukses memborong medali untuk kompetisi catur kilat di ajang 4th Eastern Asian Youth Chess Championship, Bangkok, Thailand, Sabtu (3/8).

Pecatur Indonesia menyabet 3 medali emas, 3 medali perak, dan 2 medali perunggu. Kabar menggembirakan ini disampaikan oleh Head of Delegation Tim catur Indonesia, Agus Mulyono. “Setelah pertarungan panjang selama 9 babak, tim Indonesia berhasil meraih 3 Emas, 3 Perak dan 2 Perunggu,” ujar Agus Mulyono.

Social Investment Manager JAPFA ini menjelaskan, emas pertama diraih Cecilia Natailie Luvian (G-14). Selanjutnya Arjuna Satria Pamungkas (U-10) dan FM Daniel Lumban Tobing (U-16) melengkapi perbendaharaan tiga medali emas buat kontingen Indonesia.

Pertandingan yang berlangsung sekitar 3 jam dengan 9 babak, menurut Agus cukup menguras energi para pemain Indonesia. Kualitas permainan lawan terutama dari Thailand dan Mongolia cukup menjadi tantangan tersendiri di kompetisi catur cepat ini.

“Beberapa pecatur kita harus puas untuk menerima perak seperti Nayaka Budhidarma (U-14), Handaru Juan Izz Linardhi (U-12), dan Aura Cahyati Alfian (G-10),” lanjutnya.

“Sedangkan WFM Chistine Elisabeth yang berlaga di G-18 harus puas dengan perunggu, setelah pertandingan terakhir melawan pecatur dari Filipina. Sementara As Syahsyah Syakish Thirof (U-8), peserta termuda dari Indonesia juga meraih perunggu.”

Pencapaian tersebut menurut Agus merupakan hasil yang cukup memuaskan. Pasalnya pertandingan catur kilat tersebut dilaksanakan setelah tanding ronde kedua catur klasik. Semua tim Indonesia mengikuti dua pertandingan secara berurutan.

Harus Pintar Strategi

Pengaturan waktu catur kilat di antara pertandingan catur klasik memberikan tantangan tersendiri untuk tim Indonesia. Karena semua pecatur Indonesia mengikuti dua nomor, maka perubahan strategi dan pola permainan harus dilakukan dalam jangka waktu yang pendek.

“Tantangannya mengatur strategi agar pemain kita fokus pada pengaturan waktu pada saat catur kilat,” ujar pelatih Tim Indonesia, Taufik Halay.

“Tetapi pada permainan pagi lebih didorong untuk berhati-hati dan memikirkan setiap langkah. Dua perhatian yang sedikit berbeda,” ujar Taufik.

Tantangan lainnya yang sempat menjadi kendala membangun mental para pecatur junior untuk terus maju. Hasil Babak kedua yang semakin berat menambahkan sedikit beban untuk tim Indonesia.

“Mengembalikan semangat juang menjadi kunci utama untuk para pemain Indonesia dan terutama stamina untuk menghadapi pertandingan catur cepat,” imbuh taufik.

Taufik juga mengapresiasi mental tim Indonesia yang mampu terus berjuang dengan luar biasa pada 9 babak catur kilat. Menurutnya pengaturan jadwal pertandingan di ajang 4th eastern Asia Youth Chess Championship ini menjadi tantangan tersendiri.

“Turnament kali ini menuntut kelincahan pemain untuk mengubah strategi, menjaga stamina pemain, dan kemampuan untuk menyikapi pola perubahan permainan dengan cepat. Selain itu tanding catur kilat kemarin menjadi persiapan untuk tanding catur cepat tanggal pada 7 Agustus,” pungkasnya.(ist)


0 Komentar