Jumat, 05 Juli 2019 11:41 WIB

Lampard Diharapkan Mampu Terapkan Strategi Lebih Oke

Editor : Yusuf Ibrahim
Frank Lampard. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Tugas berat dipikul Frank Lampard setelah resmi ditunjuk sebagai nakhoda anyar Chelsea, Kamis (4/7).

Fans dan publik menantikan racikan terbaiknya sehingga The Blues bermain sesuai yang diharapkan. Jalan semakin terjal mengingat Chelsea tidak diperkenankan mendatangkan pemain manapun pada tahun pertamanya di Stamford Bridge karena mendapatkan hukuman dari FIFA. 

Akibatnya, klub harus beralih ke akademi mereka untuk memperkuat skuad tim utama. Namun hal itu justru itu berpotensi menjadi momentum Lampard unjuk gigi.

Duetnya bersama Joddy Morris menangani Derby County dan mengorbitkan pemain-pemain muda musim lalu begitu menarik perhatian. Di Chelsea, Lampard pun mengindikasikan akan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pemain muda. 

Juru taktik berusia 41 tahun tersebut menegaskan siapapun bisa bermain asalkan menunjukkan performa terbaik.

“Ini adalah klub yang kompetitif, selalu ada di era modern, dan saya ingin tetap kompetitif. Saya ingin mencoba dan membantu para pemain muda mencoba dan memasukkan mereka ke dalam skuad dan melihat para pemain. saya tahu para penggemar benar-benar berhubungan dengan para pemain yang datang melalui akademi dan merasakan klub dan saya akan bekerja keras demi kesuksesan,” ungkap Lampard dilansir dailymail.

Dengan asumsi larangan transfer Chelsea tetap berlaku, beberapa cara diyakini bakal dicoba Lampard membentuk kekuatan tim musim depan. Taktik yang palimg banyak digunakannya di Derby adalah 4-4-3. Kunci dari sistem ini adalah gerakan menyerang gelandang tengah, sisi sayap memotong tengah lapangan dari sayap. Kemudian bek sayap merangsek ke depan. 

Mason Mount adalah roda penggerak penting bagi Derby musim lalu, bermain sebagai gelandang tengah paling kedepan dia ditugasi untuk masuk ke area penalti untuk mencetak gol, seperti yang dilakukan Lampard sepanjang karir profesionalnya. Dia mengakhiri musim lalu dengan mencetak sembilan gol dari 38 penampilan.

Mengingat reputasinya sebagai salah satu pemain muda terbaik Chelsea dan pengalaman bekerja bersama Lampard, Mount telah dianggap menjadi salah satu pemain yang dijagokan masuk di starting line up. Terlebih Ruben Loftus-Cheek masih cedera dan masa depan Mateo Kovacic masih belum diputuskan.

Meskipun dominan menggunakan sistem 4-3-3 musim lalu, Lampard juga menerapkan 4-2-3-1 dengan Derby. Pada kenyataannya, tidak ada perubahan signifikan mengingat Mount secara efektif turun 20 meter lebih tinggi di atas lapangan.

Namun demikian, Lampard mampu memberikan basis lini tengah yang lebih solid ketika ia menggunakan formasi ini, menemani gelandang Craig Bryson atau Tom Huddlestone bersama Bradley Johnson yang lebih agresif dalam dua pemain tengah.

Di Chelsea, Lampard diharapkan mampu menerapkan strategi lebih oke lantaran memiliki gelandang kualitas seperti N’Golo Kante, Jorginho, Callum Hudson-Odoi, Ross Barkley dan Christian Pulisic.

Dengan demikian, Olivier Giroud sebagai ujung tombak bakal mendapatkan suplai bola memadai. Eksperimen juga bisa dilakukan Lampard di ajang Piala Domestik. 

Sudah sejak lama, pelatih-pelatih Liga Primer menggunakan kompetisi tersebut untuk memberikan kesempatan lebih besar kepada pemain-pemain muda menambah jam terbang. Kendati mengemban tugas berat, Lampard yang dikontrak selama tiga tahun itu tidak menganggapnya sebagai beban.

Dia justru sangat bahagia bisa diberikan kepercayaan besar menangani Chelsea yang pernah diperkuatnya saat aktif bermain periode 2001-2014.

“Saya sangat bangga kembali ke sini sebagai pelatih. Semua orang tahu betapa besar kecintaan saya terhadap klub dan apa yang telah kami alami bersama. Tugas saya sekarang adalah mempersiapkan tim untuk musim 2019/2020. Saya datang untuk bekerja keras dan ingin meraih kesuksesan bersama klub,” terangnya.(ist)


0 Komentar