Jumat, 26 April 2019 11:57 WIB

KPU Tegaskan Telah Bekerja dengan Sangat Transparan

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Komisi Pemilihan Umum (KPU) menepis adanya tuduhan kecurangan sistematis yang banyak dituduhkan pada institusinya.

Komisioner KPU, Viryan Aziz menilai, tuduhan tersebut merupakan tidak memiliki dasar. Menurutnya, jika ada beberapa kesalahan seperti salah input yang diketahui publik justru merupakan bukti bahwa KPU telah bekerja dengan sangat transparan.

"Tuduhan itu tidak mendasar, artinya itulah dampak dari transparansi kerja KPU. Publik bisa mengkoreksi, publik bisa mengkritisi, dan KPU selalu responsif terhadap hak-hak itu," ucap Viryan di Gedung KPU Jakarta.

Pemilu Indonesia melibatkan partisipasi masyarakat jutaan orang, dengan beragam latar belakang, bukan orang-orang yang kemudian direkrut secara khusus, sangat ketat, dan terbatas langsung oleh KPU. Jutaan orang jajaran KPPS disebar di 810.000 TPS lebih.

"Tidak mungkin itu bisa melakukan kecurangan secara sistematis oleh KPU, tidak mungkin. Silahkan saja di cek, misalnya ada tidak dari KPU mendorong supaya dilakukan hal seperti itu. Jelas tidak mungkin," ungkapnya.

Menurutnya, sistem transparansi kerja yang dilakukan KPU telah dilakukan dengan maksimal. Namun, di satu sisi transparansi yang ada memang kerap dilihat dengan cara pandang yang berbeda, yakni melihatnya bukan sebagai peluang untuk memantau dan mengkritisi tetapi menuduhkan kecurangan.

"Misalnya mengenai keliru mengentry data C1. Justru kekeliruan itu diketahui karena KPU transparan," tegasnya.

Begitupun dengan Ketua KPU Arief Budiman memastikan pihaknya tidak berniat curang. "Kalau ada yang menduga bahwa kami lakukan kecurangan, masa kami publikasikan? Jadi saya tegaskan tidak ada niat untuk curang. Kalau terjadi karena kesalahan input, itu saya menduga murni karena kesalahan human error," ucapnya.

KPU, sambungnya, akan terus melakukan koreksi terhadap proses entri data yang dilakukan oleh petugas KPU. Dia mengungkapkan, petugas KPU bekerja hingga hampir 24 jam, sehingga bisa jadi kesalahan ini karena faktor kelelahan.

"Kalau salah input kan kita lakukan koreksi. Jadi yang perlu diingat oleh teman-teman itu begini, dimulai dari TPS, KPPS itu bekerja, sebagian dari mereka bahkan lebih dari 24 jam mulai pukul 06.00 WIB kan mereka sudah persiapkan," katanya.(exe)


0 Komentar