Kamis, 25 April 2019 18:56 WIB

PDIP Tanggapi Kebohongan Klaim BPN Prabowo-Sandiaga

Editor : Yusuf Ibrahim
Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menanggapi serius soal kebohongan klaim kemenangan yang ditunjukkan Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno.

Hasto mengaku 'heran' karena hingga saat ini, kubu 02 tidak mau membuka data hasil perolehan suara mereka, namun main klaim kemenangan sendiri, tanpa bawa bukti rekapitulasi. 

"Saya dapat informasi kalau BPN sedang lobby Bawaslu untuk dapatkan dokumen C1. BPN juga tidak kompak menyebutkan tempat di mana rekapitulasi dilakukan. Karena itulah wajar, apabila publik menuduh bahwa klaim kemenangan yang dilakukan hanyalah tindakan provokasi tanpa bukti. Stop klaim menang sepihak tanpa hasil rekapitulasi," kata Hasto dalam pers rilisnya, Kamis (25/4/2019).

Dilanjutkan Hasto, PDI Perjuangan mengingatkan bahwa nilai kejujuran merupakan satu indikator moral sederhana dalam politik.

Menurutnya, dengan sikap BPN yang tidak mau transparan dalam rekapitulasi, tidak bersedia di audit, dan klaim sepihak kemenangan tanpa bukti, hanyalah bukti kuatnya indikasi kebohongan dalam politik.

Hasto mengatakan, atas dasar hal tersebut, baik pusat Rekapitulasi "JAMIN" yang dilakukan TKN Jokowi-KH Ma'ruf Amin, maupun Badan Saksi Pemilu Nasional PDI Perjuangan, mengundang perwakilan BPN untuk melihat sistem rekapitulasi yang dilakukan internalnya berdasarkan dokumen otentik C1. 

"Kami undang 5 personil, 2 dari BPN dan 3 dari pengamat politik, dan disaksikan oleh media dan perwakilan mahasiswa, untuk melihat pusat hitung suara kami. Lalu setelah itu giliran kami datang ke Pusat Hitung BPN. Biar rakyat tahu, mana yang klaim dengan bukti, dan pihak mana yang memprovokasi," ucapnya.

Kata Hasto, dengan masa kampanye yang panjang dan hasil quick count yang bisa dipertanggung jawabkan, serta proses rekapitulasi yang akuntabel dan transparan, maka kemenangan 01 semakin pasti, tinggal legalitas KPU yang dinanti. 

"Energi bangsa sudah terkuras selama 8 bulan. Sudah saatnya curahkan segala daya, bangun kemajuan negeri" ujar pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris TKN pasangan Jokowi-Ma'ruf itu.(exe)


0 Komentar