Kamis, 25 April 2019 14:40 WIB

Menhan Tegaskan Tak Boleh Ada yang Remehkan TNI

Editor : Yusuf Ibrahim
Menteri Pertahanan (Menhan) Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Menteri Pertahanan (Menhan) Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu memberikan pengarahan kepada prajurit Kodam IV/Diponegoro se-Garnisun Semarang di Balai Diponegoro Komplek Makodam IV/Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/4/2019).

Mengawali pembekalannya, Menhan mengucapkan terima kasih kepada Pangdam IV/Diponegoro dan seluruh prajurit yang telah mengamankan wilayah dalam rangka Pemilu 2019.

Dengan terlaksananya tahapan Pemilu yang hingga berjalan kini aman, tertib dan lancar, diharapakan ke depan tidak ada lagi masalah dan kondisi wilayah terus dalam keadaan aman dan kondusif. 

Menurut dia, kondusivitas wilayah terwujud berkat peran dari aparat TNI sebagai satu-satunya simpul dan benang perekat persatuan nasional yang tidak akan pernah berubah sampai kapan pun. 

“Karena TNI terikat dengan sumpah dan janjinya dalam Sumpah Prajurit dan Sapta Marga serta 8 Wajib TNI untuk senantiasa menjaga dan mempertahankan keutuhan NKRI dan ideologi negara Pancasila sampai titik darah penghabisan,” kata Ryamizard.

Menhan menyatakan, yang lain bisa berubah atau berpindah haluan, tetapi TNI tidak. Oleh karena itu, masyarakat harus menyadari betapa pentingnya TNI sebagai tentara pejuang, tentara rakyat, tentara nasional dan tentara profesioanal berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. 

"Tidak boleh ada yang meremehkan TNI," tandasnya.

Dia mengingatkan TNI juga tidak boleh mencari gara-gara dengan rakyat, tetapi harus bertindak tegas terhadap musuh negara.

Pancasila adalah ideologi negara yang tidak boleh tergantikan oleh ideologi apa pun. Ideologi Pancasila merupakan pemersatu bangsa yang tidak bisa dibandingkan ideologi lain yang ada di bunia ini. 

“Ada lima ideologi yang ada di dunia ini, yakni liberal, komunis, sosialis, radikalisme agama dan Pancasila. Ideologi Pancasila adalah salah satu ideologi yang diridhai Tuhan Yang Maha Esa dan idialis karena bersifat batiniah, sedangkan yang lainnya dibuat oleh manusia dan bersifat duniawi/kebendaan,” sebutnya. 

Karena itu, kata dia, Pancasila tidak boleh ditawar-tawar lagi. Apabila ada yang berusaha untuk menggantinya maka akan berhadapan dengan TNI sebagai patriot Indonesia pendukung serta pembela ideologi negara yang bertanggung jawab dan tidak mengenal menyerah, sebagaimana butir kedua Sapta Marga.(exe)


0 Komentar