Rabu, 06 Februari 2019 09:47 WIB

Miliaran Warga China Rayakan Imlek, Perayaan Paling Seru di Australia

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi Tahun Baru Imlek. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Miliaran warga China merayakan Tahun Baru Imlek kemarin.

Malam pergantian tahun dalam kalender China itu tidak hanya dirayakan di China, Taiwan, dan Hong Kong; tapi juga di seluruh dunia, dari benua Asia hingga Amerika.

Pada malam awal pekan ini warga China berkumpul bersama keluarga untuk makan malam sambil menyaksikan Gala Festival Musim Semi. Pertunjukan berdurasi empat jam yang ditayangkan stasiun televisi CCTV itu menampilkan aktor, penyanyi, penari, komedian, dan pesulap ternama China dan sudah menjadi tradisi tahunan sejak 1983.

Perayaan tahun baru kemudian dilanjutkan dengan jalan-jalan, membeli lentera merah, dan potongan kertas kado. Selain menghidangkan menu wajib roti kukus merah, bola ketan, dan pangsit, setiap keluarga di China menyiapkan menu yang berbeda-beda.

Pada Imlek kali ini Pemerintah China memberi libur lumayan panjang, hingga memberikan kesempatan pada warganya untuk merayakan Imlek bersama keluarga. Akibatnya, berbagai jalanan di negeri tersebut ramai oleh kendaraan. Selain itu, ratusan juta warga China berjejal memasuki kereta api, bus, pesawat, dan kapal untuk dapat pulang kampung.

Momen ini pun menjadi migrasi tahunan terbesar di dunia. Total perjalanan diperkirakan hampir mencapai 3 miliar antara 21 Januari hingga 1 Maret tahun ini atau merangkak naik 0,6% dari tahun lalu.

Perjalanan darat dengan bus dan mobil pribadi menjadi transportasi paling umum di China. Jumlahnya ditaksir mencapai 2,46 miliar perjalanan. Adapun jaringan kereta api hanya menangani 413 juta perjalanan, naik 8%. Di luar itu, jalur penerbangan akan melayani 73 juta perjalanan, naik 12%.

Kapal dan feri mendapatkan porsi terkecil, yakni 43 juta perjalanan, sama seperti setahun sebelumnya. “Tiga juta perjalanan selama 40 hari akan menjadi tantangan yang besar bagi kementerian transportasi di negeri ini (China),” ujar seorang pejabat Kementerian Perhubungan, Liu Xiaoming, dikutip media lokal China Daily.

Akibat migras ini banyak toko dan restoran di Beijing yang tutup setidaknya sampai pekan depan. Meski ibu kota China itu menjadi sepi, perayaan Imlek di Beijing tetap meriah. Diawali dengan pencabutan sitar saat matahari terbit di Taman Temple of Earth, perayaan tahun baru China itu juga diramaikan dengan drum-akrobat.

Secara teknis, Imlek dirayakan selama sepekan, dari awal hingga pertengahan Februari. Namun, bagi sebagian besar orang China, Festival Musim Semi itu dirayakan 40 hari. Setiap negara juga memiliki sebutan masing-masing untuk perayaan Imlek, ada yang menyebutnya seollal (Korsel), tet (Vietnam), hingga Losar (Tibet).

Dalam bahasa Mandarin, warga China akan mengucapkan selamat gong xi fa cai, berharap tahun baru yang makmur bagi Anda. Dalam bahasa Kanton, mereka mengucapkan gong hei fat choi. Namun, sebagian warga China juga ada yang mengucapkan xin nian kuai le, secara harfiah berarti tahun baru yang bahagia.

Tahun Babi adalah sio terakhir dalam siklus 12 tahun kalendar China yang menggantikan Tahun Anjing. Dalam kebudayaan China, babi melambangkan keberuntungan dan kekayaan.

Malam pergantian tahun dalam kalender China itu tidak hanya dirayakan di China, Taiwan, dan Hong Kong, tapi juga di seluruh dunia, dari benua Asia hingga Amerika. Perayaan Imlek di luar China tidak pun kalah meriah.

Bahkan, di beberapa wilayah, perayaan dilakukan di gedung-gedung bersejarah, di antaranya di Korea Selatan (Korsel), Jepang, Vietnam, Kamboja, Filipina, Malaysia, Singapura, Indonesia, Australia, Uni Emirates Arab (UEA), Meksiko, Amerika Serikat (AS), Kanada, Inggris, dan Serbia.

Perayaan paling seru di luar China digelar di Australia. Pihak panitia menyediakan lebih dari 4.000 dumpling untuk menyambut 764 warga China di Pelabuhan Harbour, Sydney, sebuah rekor baru di Guinness World Record.

Di Hong Kong, pasar bunga ramai diserbu penduduk yang berburu anggrek mandarin dan persik untuk menghias rumah mereka. Sejumlah toko juga menjajakan berbagai produk bertema sio babi pada bantal, tas jinjing, hingga boneka. Sementara itu, ribuan warga lokal berbondong-bondong menuju Kuil Wong Tai Sin.(ist)


0 Komentar