Senin, 21 Januari 2019 11:28 WIB

Fahri Desak KPU untuk Lakukan Perbaikan Terkait Debat

Editor : Yusuf Ibrahim
Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Debat perdana calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) telah selesai digelar tadi malam, Kamis 17 Januari 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta.

Setelah perhelatan debat perdana sejumlah kalangan turut memberikan tanggapan, salah satunya Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah. Diakuinya, debat capres perdana tersebut cukup mengecewakan.

"Kecewa saya sama panggung #DebatPertamaPilpres2019 malam ini. @KPU_ID tidak saka memberikan kisi-kisi, tapi membolehkan adanya contekan sehingga wajah kandidat sering melihat ke bawah dan tidak menyimak. Akhirnya jawaban gak nyamBung. Ayo KPU ubah ini masih ada 4 kali," katanya melalui akun Twitternya, @Fahrihamzah, Jumat (18/1/2019).

Fahri memberikan penegasan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melakukan perbaikan terkait debat ini. "Kita Harus membuat protes keras kepada @KPU_ID dengan melakukan drama seperti itu, maka calon presiden bisa bersembunyi di balik pertanyaan dan jawaban serta kisi2 yang telah dihafal. KPU menipu kita!," tegasnya.

"Apa tidak malu @KPU_ID melihat debat yang mirip cerdas cermat anak SMP dan SMA? Coba lihat deh ..kandidat tidak menyimak pertanyaan dan sangkalan...karena sibuk membaca kerpekan...lalu waktu menjawab tidak nyamBung. Tapi karena jawaban capres kita anggap oke-oke aja," tambahnya.

Menurut Fahri, capres tidak perlu dibantu atau dilindungi dalam debat. Biarkan mereka ditelanjangi oleh kata-kata mereka sendiri. Jangan lagi membaca tulisan. Biar keluar apa yang sebenarnya ada dalam kepala, dalam hati dan dalam impian mereka. Jangan dibela.

"Plis @KPU_ID stop sandiwara ini. Rakyat jangan dibodohi .kosa kata yg keluar dari moderator ini kayak anak2..mohon capres mengucapkan pujian kepada calon lain ya dan menyampaikan pesan Damai...”maksudnya apa sih? Memang rakyat rusuh apa? Di bawah santai aja kok," tutur Fahri.

"Ada 4 kali lagi debat, permohonan saya: 1. Kalau takut ramai gak usah bawa Timses. Di studio TV aja. 2. Gak usah kasi waktu 2-3 menit. Buar mereka olah narasi sendiri. 3. Stop bawa catatan baik kertas maupun Tablet. 4. Kasi waktu saling potong antar kandidat," pungkasnya.(ist)


0 Komentar