Minggu, 23 Desember 2018 12:17 WIB

BNPB Sebut 43 dan 584 Luka-luka Akibat Tsunami Tanjung Lesung

Editor : Yusuf Ibrahim
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Tsunami menghantam wilayah Pandeglang, Serang, Banten dan Lampung.

Akibat musibah tersebut, 43 orang meninggal dunia dan 584 orang luka-luka dan 2 orang menghilang. "Hingga 23/12/2018 pukul 07.00 WIB, data sementara jumlah korban dari bencana tsunami di Selat Sunda tercatat 40 orang meninggal dunia, 584 orang luka-luka dan 2 orang hilang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Minggu (23/12/2018).

Dia mengatakan, tsunami yang menerjang pesisir Pandeglang dan Lampung tersebut juga mengakibatkan sejumlah bangunan rusak parah di Kabupaten Pandeglang. "Kerugian fisik meliputi 430 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, 10 kapal rusak berat dan puluhan rusak," terang Sutopo.

Selain itu, kata dia, di Kabupaten Pandeglang tercatat 33 orang meninggal dunia, 491 orang luka-luka, 400 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, dan 10 kapal rusak berat.

"Daerah yang terdampak adalah permukiman dan kawasan wisata di sepanjang Pantai seperti Pantai Tanjung Lesung, Sumur, Teluk Lada, Penimbang dan Carita. Saat kejadian banyak wisatawan berkunjung di pantai sepanjang Pandeglang," terangnya.

Di Lampung Selatan, kata Sutopo, 7 orang meninggal dunia, 89 orang luka-luka dan 30 unit rumah rusak berat. Sedangkan di Serang tercatat 3 orang meninggal dunia, 4 orang luka-luka dan 2 orang hilang. "Pendataan masih dilakukan. Kemungkinan data korban dan kerusakan akan bertambah," ujar Sutopo.

Penanganan darurat terus dilalukan. Status tanggap darurat dan struktur organisasi tanggap darurat, pendirian posko, dapur umum dan lainnya masih disiapkan. Alat berat juga dikerahkan untuk membantu evakuasi dan perbaikan darurat.

"Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas di sekitar pantai saat ini. BMKG dan Badan Geologi masih melakukan kajian untuk memastikan penyebab tsunami dan kemungkinan susulannya," kata Sutopo.(exe/ist)


0 Komentar