Minggu, 16 Desember 2018 16:07 WIB

Aktivis Tunggu Sikap Ksatria Prabowo Minta Maaf ke Umat Islam di Dunia

Editor : Rajaman
Ketua Presidium JARI Willy Prakarsa (ist)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI 98) Willy Prakarsa menyayangkan sikap Capres No Urut 02 Prabowo Subianto yang dinilai kurang ksatria untuk menyampaikan permintaan maafnya kepada umat muslim di dunia khususnya muslim Indonesia. 

Hal itu terkait Prabowo yang keseleo lidah, salah mengucapkan gelar Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam.

"Kami menunggu sikap gentle dan ksatria Prabowo untuk meminta maaf kepada umat Islam. Bukan malah orang lain yang sibuk membelanya," tegas Willy dalam keterangan pers, Minggu (16/12/2018).

Lebih lanjut, Willy pun mempertanyakan alasan ijtima ulama yang memberikan rekomendasi nama Ketum Gerindra itu. Padahal, kata dia, didalam ijtima ulama ada beberapa kriteria Capres pilihan diantaranya muslim taat rajin ibadah sholat lima waktu berjamaah di Masjid, puasa sunnah, dan lain-lain.

"Ini pasti ada udang dibalik batu dibalik skenario memaksakan Prabowo menjadi Capres. Jelas sekali kriteria yang sesuai rumusan para ulama calonnya harus memiliki kualitas keislaman mumpuni. Ada tidak kriteria itu di Prabowo. Bilang Jokowi anti Islam, tapi giliran Prabowo disuruh jadi Imam sholat sama ngaji jawabannya mbulet aja. Katanya pilihan ulama," beber dia.

"Figur pemimpin Islami letaknya dimana, malah bikin blunder ulama yang memilihnya. Ditambah lagi dengan ocehan mantan anak buahnya La Nyalla yang bongkar sisi ke Islaman Prabowo dan viral wudhunya," kata dia lagi.

Lebih jauh, Willy tak ingin Prabowo cuma terkesan memanfaatkan umat Islam untuk meraih impiannya menjadi Presiden RI selanjutnya. "Prabowo dipaksakan tampil Islami untuk meraih simpati umat muslim. Biasanya kalau dipaksakan ujung-ujungnya malah kepleset. Jangan mainin agama," pungkasnya.


0 Komentar