Jumat, 23 November 2018 13:08 WIB

Keputusan Politik Prabowo Dianggap Kontradiktif

Editor : Yusuf Ibrahim
Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- DPP PDI Perjuangan mengaku sangat terkejut dengan sikap Calon Preside nomor urut 02 Prabowo Subianto yang tidak mempersoalkan pemindahan Kedubes Australia ke Yerussalem.

Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto menganggap, seharusnya Prabowo paham tentang hukum internasional bahwa Yerussalem berstatus quo, semantara sikap Indonesia sejak awal mendukung penuh kemerdekaan Palestina.

"Hal ini bagian dari perintah konstitusi bahwa kemerdekaan ialah hak segala bangsa. Dengan demikian sikap Pak Prabowo tersebut ahistoris," ujar Hasto dalam pers rilisnya, Jumat (23/11/2018).

Hasto menilai, keputusan politik Prabowo tersebut kontradiktif dengan persepsi yang dibangun selama ini. Artinya, retorika pidatonya tidak sesuai dengan keputusan politiknya. "Sikap Indonesia sangat tegas, menyesalkan keputusan Australia tersebut. PDI Perjuangan mendukung sepenuhnya ketegasan sikap Presiden Jokowi tersebut," tegasnya.

Hasto mengatakan, PDIP sangat memahami tentang spekulasi yang muncul bahwa sikap politik Prabowo itu patut diduga sebagai sinyal menarik simpati atau dukungan dari pihak-pihak tertentu.

Bagi PDIP, Pilpres bukanlah sekedar kontestasi tanpa prinsip. Seluruh program kebijakan politik luar negeri seluruh capres harus mengacu pada konstitusi, dan konsisten dengan sikap politik yang terus berpihak terhadap kemerdekaan Palestina, termasuk mencari solusi aras status Yerusalem tersebut yang saat ini berada di yurisdiksi hukum internasional.

"Jangan gadaikan kebijakan politik luar negeri untuk kepentingan sempit," kata Hasto yang juga Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan nomor urut 01 Jokowi-KH. Ma'ruf Amin.(exe/ist)


0 Komentar