Kamis, 01 November 2018 11:46 WIB

Kecelakaan Lion Air JT 610 Disebut Belum Tentu Human Error

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi pesawat Lion Air. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilanews.com- Mantan Menteri Perhubungan, Budi Mulyawan Suyitno menilai kecelakaan pesawat Lion JT 610 yang jatuh di Perairan Karawang Jawa Barat belum tentu disebabkan oleh kelalaian sumber daya manusia (SDM). 

"Membangun kesimpulan kecelakaan itu harus fakta dikumpulkan dengan fakta, bukti dengan bukti. Nah bukti yang tersusun disandingkan dengan black box. Black box sekarang sudah cangih. gerakan pesawat dan komukasi akan terlihat. Kalau itu disandingkan kita akan tahu persis kejadiannya," kata Menteri di era Presiden Abdurrahman Wahid ini kepada wartawan, Kamis (1/11/2018).

Pesawat yang diklaim canggih itu kata dia juga memerlukan adaptasi penanganan manusia. Meskipun termasuk pesawat canggih namun tetap memerlukan kehati-hatian yang ekstra. 

Dia meyakini sebelum dioperasikan, pesawat sudah melewati standar operasional yang berlaku. Mulai dari uji coba dan sebagainya, namun ada saja hal yang kurang. 

"Banyak yang mengatakan ini pesawatnya super canggih, justru kalau super canggih perlu adaptasi penanganan manusia," ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan, berdasarkan pantauan dari radar, biasanya pesawat tipe tersebut ketika bertolak dari Jakarta ke Pangkal Pinang gerakannya sudah jelas, yakni take off, belok ke kiri kemudian naik dalam waktu 10 menit sudah mencapai ketinggian 20 ribu meter. 

"Ini 13 menit gerakannya enggak jelas, masih muter-muter dan masih di lima ribu meter, ini ada apa. Tentunya pilot merasakan itu karena dia pakai manual, makanya dia minta kembali ke pangkalan atau return to base. Tapi dia kurang yakin," tandasnya.

Dari komuniaksi yang terpantau kalau itu sangat berbahaya biasanya pilot menyampaikan SOS atau may day. Namun hal itu belum sempat dilakukan oleh pilot. "Ini mendakan begitu cepat peristiwanya," katanya.

Langkah yang harus dilakukan adalah diperlukan penanganan yang serius dari pemerintah dan instansi lainnya. Karena kecelakaan ini menjadi sorotan dunia. "Satu hal yang penting, dunia internasional sedang memantau apakah Indonesia sungguh-sungguh menangani semacam ini," katanya. 

Budi mengatakan, persoalan seperti ini bukan hanya Indonesia saja, Jerman, Amerika, Jepang dan sebagainya pun pernah mengalami situasi yang semacam ini. "Mereka bisa keluar dengan elegan menunjukan kesungguhan komitmen dari semua pihak," tegasnya.(exe/ist)


0 Komentar