Jumat, 26 Oktober 2018 10:44 WIB

Belgia Borong Jet Tempur Siluman F-35 Buatan AS

Editor : Yusuf Ibrahim
Jet tempur siluman F-35. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Pemerintah Belgia akhirnya memutuskan untuk membeli 34 unit jet tempur siluman F-35 produksi Lockheed Martin Amerika Serikat (AS).

Keputusan ini sebelumnya dikecam karena Brussels sebagai ibu kota Eropa tidak memilih Eurofighter Typhoon, pesawat proyek 4 negara Eropa.

"Amerika Serikat menyambut baik keputusan pemerintah Belgia untuk membeli tiga puluh empat pesawat tempur F-35 baru," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Heather Nauert hari Kamis.

"Belgia kini siap untuk menerbangkan F-35 bersama sekutu terdekat NATO dan mitra lama," ujarnya, yang dilansir Washington Examiner, Jumat (26/10/2018).

Pada hari Kamis pejabat Belgia mengumumkan telah mengakhiri kompetisi antara F-35 Lockheed Martin dan Eurofighter Typhoon. Jet tempur siluman generasi kelima Amerika itu akan menggantikan F-16 Belgia yang telah uzur.

"Amerika Serikat bangga dengan kemitraan udara kami yang abadi dengan Belgia, negara yang kekuatan udaranya telah berkontribusi terhadap kekalahan kampanye ISIS di Irak dan Suriah, dan misi polisi udara Baltik NATO," ujar Nauert. 

"Dengan komitmen Belgia untuk program F-35, industri kedirgantaraan bintang lima akan terus berkembang karena mendukung pesawat generasi kelima ini, yang dikembangkan bersama dengan mitra Eropa," imbuh dia.

Pejabat Belgia dalam pengumumannya tidak menjelaskan mengapa mereka memilih F-35 ketimbang Eurofighter Typhoon, tetapi sejumlah faktor menunjukkan potensi ancaman konflik dengan Rusia menjadi alasannya.

"Yang paling penting, F-35 adalah satu-satunya pesawat yang saat ini diproduksi di mana saja yang tidak terlihat oleh radar Rusia," kata Loren Thompson dari Forbesyang mengamati pesawat siluman tersebut bulan lalu. 

“Tapi ada alasan kuat lain untuk membeli F-35 adalah lebih bisa bertahan. Ini adalah satu-satunya pesawat dalam kompetisi yang diperlengkapi untuk membawa senjata nuklir taktis yang menghalangi agresi dari Timur, sebuah peran di mana Angkatan Udara Belgia telah lama berpartisipasi," ujarnya.

Pengumuman itu muncul hanya beberapa hari setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan menarik diri dari perjanjian yang melarang penggunaan senjata nuklir jarak menengah yang diteken Rusia dan AS tahun 1987.

Perjanjian bernama Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) itu dirancang untuk mencegah perlombaan senjata nuklir di Eropa, yang ibukotanya bisa dihancurkan dengan cepat oleh rudal yang ditembakkan hanya beberapa ribu mil. AS akan menarik diri dari perjanjian INF dengan alasan Rusia melanggarnya. Namun, Moskow membantah tuduhan itu.

“Partisipasi Belgia dalam program F-16 telah menjadi landasan kemitraan pertahanan transatlantik modern kami,” imbuh Nauert. "Kami berharap dapat melanjutkan kemitraan ini selama beberapa dekade yang akan datang dengan program F-35."(exe/ist)


0 Komentar