Kamis, 11 Oktober 2018 13:32 WIB

Pengacara Jelaskan soal Kasus Asusila yang Libatkan Ronaldo

Editor : Yusuf Ibrahim
Cristiano Ronaldo. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Merebaknya kasus tindakan asusila yang menyeret nama bintang Cristiano Ronaldo semakin bergulir.

Pengacara Ronaldo, Peter Christiansen, menyangkal tuduhan yang menyatakan kliennya telah memerkosa Kathryn Mayorga di salah satu hotel di Las Vegas. Christiansen justru mengatakan bahwa hubungan Ronaldo dan Mayorga berdasarkan suka sama suka.

"Ronaldo selalu mempertahankan, seperti yang dilakukannya hari ini, bahwa apa yang terjadi pada tahun 2009 di Las Vegas adalah berdasarkan suka sama suka," ujar Christiansen dalam wawancara langsung dengan USA TODAY Sports, Kamis (11/10/2018).

Sementara itu, berdasarkan gugatan di Pengadilan Clark, Nevada, Mayorga mengungkapkan dirinya telah diperkosa Ronaldo di Palms Hotel and Casino pada Juni 2009. Wanita berusia 34 tahun tersebut juga dipaksa menerima USD375.000 (Rp5,6 miliar) sebagai bayaran tutup mulut. Namun, Ronaldo dengan tegas menolak tuduhan tersebut.

"Saya dengan tegas menolak tuduhan yang dikeluarkan terhadap saya," tulis pesepak bola asal Portugal melalui akun twitter pribadinya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Der Spiegel sempat menguak identitas Mayorga. Salah satu media Jerman tersebut juga menguak bukti- bukti dokumen yang berisikan dugaan kesepakatan uang tutup mulut yang dipaksakan oleh perwakilan Ronaldo kepada Mayorga pada 2010.

Merespon pemberitaan Der Spiegel, Christiansen lantas menegaskan bahwa uang tersebut sebenarnya bukanlah sebuah upaya tutup mulut dan Kathryn sendiri telah menyetujuinya. "Sementara Ronaldo tidak menyangkal adanya kesepakatan bersama dan pembebasan, motivasinya untuk menyetujui resolusi itu telah dipelintir," kata Christiansen.

Pengacara asal Las Vegas tersebut mengungkapkan alasan Ronaldo memberikan uang untuk menghindari pencorengan nama baik kliennya. "Ronaldo disarankan untuk secara pribadi menyelesaikan tuduhan terhadapnya untuk menghindari upaya yang tak terelakkan yang sekarang sedang dilakukan untuk menghancurkan reputasi yang telah dibangun atas kerja keras, atletisme dan kehormatan," ungkap Christiansen.(exe/ist)


0 Komentar