Selasa, 09 Oktober 2018 11:30 WIB

Dana Bantuan NTB Sudah Dicairkan Rp2,1 Triliun

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi uang rupiah. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, memaparkan rincian anggaran untuk bencana alam di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menerangkan, bahwa dana bantuan yang sudah dicairkan dan dipakai mencapai Rp2,1 Triliun. Sebagian besar dana tersebut digunakan untuk memperbaiki beberapa bangunan yang rusak akibat gempa yang terjadi.

"Pemerintah pusat hingga saat ini telah mencairkan dana hingga Rp.2,1 triliun untuk NTB, untuk kedaruratan dan bantuan perumahan. Dana sebesar itu untuk penanganan rumah rusak berat Rp50 juta, rumah rusak sedang Rp25 juta, dan rumah rusak ringan Rp10 juta," ujar Sri Mulyani dalam akun resmi media sosialnya, Selasa (9/10/2018)

Selain itu, dalam kunjungan Sri Mulyani kali ini, dilakukan penyerahan bantuan untuk Lombok. Bank Indonesia menyerahkan bantuan rehabilitasi bangunan dan sarana-prasarana kepada 5 masjid dan 2 sekolah di wilayah Lombok Barat, Lombok Utara dan Mataram.

"Saya mengikuti kegiatan Solidarity for Lombok bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, berkunjung dan Managing Director IMF, Christine Lagarde. Kegiatan ini mengawali acara Pertemuan Tahunan IMF Bank Dunia 2018 di Bali. Meskipun kita menjadi tuan rumah dari Pertemuan Tahunan IMF – WBG 2018, kami dari pemerintah pusat terus memberikan perhatian yang sangat penuh bagi seluruh daerah terdampak, baik di Lombok maupun di Palu. Kita akan terus melakukan proses-proses pemulihan," jelasnya.

Sementara itu Kemaritiman menyerahkan sumbangan penanggulangan bencana dan baju seragam untuk 2 sekolah dasar di Lombok. Tak ketinggalan pula Managing Director IMF menyerahkan bantuan dari manajemen dan staf IMF, yang ingin ikut meringankan beban masyarakat Lombok.

"Sebelumnya, pegawai Kementerian Keuangan sudah melakukan aksi solidaritas untuk korban gempa Lombok sebesar 1 miliar rupiah pada awal September 2018. Bantuan yang diberikan dalam kedua kesempatan tersebut merupakan langkah masing-masing instansi untuk membantu masyarakat Indonesia yang membutuhkan. Apabila dilakukan bersama-sama, setiap langkah kecil tersebut diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang besar untuk kemajuan Indonesia," tandasnya.(exe/ist)


0 Komentar