Rabu, 03 Oktober 2018 12:07 WIB

Menpora Imam Janjikan Santunan untuk Atlet Paralayang yang Jadi Korban di Palu

Editor : Yusuf Ibrahim
Menpora Imam Nahrawi (tengah). (foto istimewa)
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Duka mendalam disampaikan Menpora Imam Nahrawi kepada atlet Paralayang Indonesia yang menjadi korban gempa dan Tsunami saat akan mengikuti Festival Tahunan Pesona Palu, Lamoni 2018, di Pantai Talise yang digelar 27-30 September.
 
Hal itu disampaikan Menpora pada jumpa pers di Media Center, Kemenpora, Selasa (2/10) sore. Menpora yang didampingi Ketua Umum Paralayang Indonesia, Wahyu Yudha, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Mulyana, Staf Khusus Tomy Kurniawan dan Anggia Ermarini menyampaikan keluarga besar Kemenpora dan Paralayang Indonesia mengucapkan bela sungkawa dan turut berduka cita atas meninggalnya beberapa atlet Paralayang Indonesia akibat korban gempa dan Tsunami di Palu, Sulawesi Tengah.    
 
" Kami keluarga besar Kemenpora dan Paralayang Indonesia benar-benar berduka cita atas korban meninggalnya atlet paralayang Indonesia di saat kejadian gempa dan sunami. Diantara korban tersebut, dua diantaranya atlet pelatnas Paralayang Indonesia di Asian Games 2018 kemarin. Sejak hari Jumat kehilangan kontak dengan tujuh atlet Paralayang yang menginap di Hotel Roa-Roa, dan tujuh atlet tersebut yakni Petra Mandagi, Ardy Kurniawan, Gleen Mononutu, Reza Kambey, Lee Dun Chin, Franky Kowas, Fahmi," kata Menpora dengan menjelaskan kronologisnya.     
  
"Pada 1 Oktober ditemukan dua jenazah Petra Mandagi dan Gleen Monomutu, tanggal 2 Oktober jam 10,00 atau tadi pagi. Tim evakuasi gabungan berhasil menemukan dua jenasah Ardy Kurniawan yang merupakan salah satu punggawa Asian Games dan Franky Kowas. Mereka yang belum ditemukan yakni, Reza Kambey, Fahmi, atlet asala Korea Selatan Li Dong Jin," tambahnya.  
 
Saat ini Kemenpora beserta seluruh jajaran masih terus aktif untuk melakukan komunikasi dengan tim Paralayang yang ada di sana. Bahkan Kemenpora sendiri akan mengecek bagaimana dampak terhadap atlet PPLP yang ada di Sulawesi Tengah.
 
"Pemerintah dan pengurus Paralayang akan memberikan hak-hak para atlet, sekaligus kita akan memberikan tali asih atau santunan kepada keluarga. Kita juga akan memberikan santunan kepada atlet PPLP yang menjadi korban di sana. Kita mohon kepada Allah SWT semoga semua almarhum atlet kita diterima disisi Allah," ujarnya.(exe/ist)

0 Komentar