Selasa, 02 Oktober 2018 00:56 WIB

Sistem Pertahanan Udara S-300 Suriah Menjadi Target Serangan Israel

Editor : A. Amir
Sistem penanggulangan elektronik Krasukha yang akan melindungi S-300

Damaskus, Tigapilarnews.com - Setelah diterima Suriah, sistem pertahanan udara S-300 hampir pasti akan menjadi target utama dari serangan Israel. Dengan segala daya dan teknologi yang mereka miliki, Israel akan mencari di mana senjata itu ditempatkan untuk kemudian dihancurkan.

Lantas bagaimana cara melindungi senjata ini dari aset intelijen Israel?  Vladimir Mikheyev dari Radioelectronics Technologies Rusia mengatakan bahwa  sistem pertahanan udara S-300 yang akan segera diterima Suriah  akan dilindungi oleh sistem penanggulangan elektronik Krasukha dan Zhitel.

Dua sistem ini  akan menempatkan pertahanan udara Suriah di bawah “payung elektronik,” sehingga sulit untuk menemukan dan menyerang mereka.

Krasukha yang varian terbarunya dikenal sebagai Krasukha-4 adalah sistem jamming multifungsi yang dirancang untuk membutakan satelit mata-mata di orbit rendah bumi atau Low-Earth Orbit (LEO) seperti Lacrosse / Onyx milik Amerika, radar pengawasan udara dan radar dipandu pada rentang antara 150 km hingga 300 km.

Sistem ini dilaporkan dapat menyebabkan kerusakan sistem EW dan komunikasi musuh.  Sistem Krasukha-4 bekerja dengan menciptakan jamming kuat pada frekuensi radar  dan sumber pemancar radio lainnya.

Kompleks senjata elektronik darat ini bisa menjadi teror yang sesungguhnya bagi pesawat AWACS (Airborne Warning and Control System/Sistem Kontrol dan Peringatan Udara).

Tugas utama Krasukha adalah melindungi pertahanan udara, fasilitas darat, serta pasukan yang tengah bergerak. Sistem pertahanan udara tak berdaya saat sedang bergerak, Krasukha membuat mereka dapat dengan mudah mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Ketika Krasukha menyadari kehadiran musuh ia akan mengganggu radar pesawat dengan mengirim radiasi dari radius 250 kilometer.

Tekanan dari senjata radio elektronik membuat senjata tersebut tak mungkin bisa dibimbing untuk mencapai target dengan akurat.

Fitur lain Krasukha adalah mempengaruhi ‘otak’ misil yang telah ditembakan dan mengubah arah terbangnya. Intervensi Krasukha membuat misil akan ‘melihat’ target yang salah dan mengenainya tanpa merusak target yang sebenarnya.

Sementara Zhitel yang juga dikenal sebagai  R-330ZH  adalah stasiun jamming komunikasi yang dirancang dan diproduksi oleh Perusahaan Protek Rusia.

Army Recognition menulis seluruh sistem termasuk satu truk Ural-43203 / KAMAZ-43114 dan satu shelter dengan empat tiang teleskopik. Truk menjadi pusat kendali operator sementara shelter dilengkapi dengan empat antena pemancar bertahap bertahap teleskopik yang terpasang pada trailer roda empat.

R-330ZH dirancang untuk mendeteksi, menganalisa,  mencari arah dan mengganggu sistem komunikasi satelit dan telepon seluler yang dioperasikan dalam frekuensi dari 100 hingga 2.000 MHz.  R-330ZH dilaporkan juga digunakan oleh tentara Rusia selama krisis Krimea pada Maret 2014.


0 Komentar