Senin, 01 Oktober 2018 01:41 WIB

BPJS Ketenagakerjaan: Korban Gempa Sulteng Dapat Jaminan Kesehatan dan Santunan 48 Kali Upah yang Meninggal Dunia

Editor : A. Amir
Peserta BPJS Ketenagakerjaan yang sedang bekerja pada saat musibah terjadi akan menerima layanan perawatan dan pengobatan sampai dengan sembuh tanpa batasan biaya

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Gempa bumi dan tsunami yang mengguncang Palu dan Donggala pada hari Jumat, 28 September 2018 telah membawa duka yang mendalam bagi masyarakat kota Palu dan seluruh masyarakat Indonesia.

Basarnas dan seluruh elemen masyarakat terus bekerja untuk memberikan pertolongan dan bantuan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Hingga saat ini di perkirakan masih banyak korban yang harus di evakuasi dan diberikan pertolongan medis, tidak terkecuali Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan sebagai layanan publik terus memberikan layanan yang terbaik kepada para pesertanya yang terdampak musibah gempa dan tsunami.

Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan, Khrisna Syarif mengungkapkan bahwa BPJS Ketenagakerjaan tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya kepada para peserta nya yang terkena musibah dan sedang melakukan pendataan untuk memastikan jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan yang menjadi korban pada musibah tersebut.

"BPJS Ketenagakerjaan turut berduka atas musibah gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala. Semoga keluarga korban yang terkena musibah tabah dalam menghadapi musibah ini. Kami telah melakukan pendataan terhadap peserta kami yang menjadi korban pada musibah ini dan akan memberikan layanan jemput bola kepada perusahaan dan pihak keluarga untuk memastikan seluruh peserta yang terkena musibah mendapatkan hak nya sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan," ujar Khrisna.

Selain layanan pendataan ke lapangan, BPJS Ketenagakerjaan juga membuka layanan contact center di nomor telepon 1500910 atau dapat melalui kantor cabang terdekat yang Ada di Kota Donggala dan Palu untuk mendapatkan layanan dari BPJS Ketenagakerjaan.

"Diharapkan melalui layanan ini, masyarakat dapat membantu menginformasikan kepada kami bila ada keluarga, tetangga atau kerabat yang menjadi peserta kami terkena dampak dari musibah yang terjadi," ucap Khrisna.

"Peserta yang sedang bekerja pada saat musibah terjadi akan menerima layanan perawatan dan pengobatan sampai dengan sembuh tanpa batasan biaya sesuai indikasi medis dan bagi korban yang meninggal dunia akan mendapatkan santunan sebesar 48 kali upah yang dilaporkan kepada BPJS Ketenagakerjaan beserta hak lainnya sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan," pungkas Khrisna.


0 Komentar