Kamis, 27 September 2018 12:25 WIB

Pemikiran yang Sudah Anti-NKRI Harus Dikembalikan Seperti Semula

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus mendekati orang atau kelompok yang ideologinya anti-Pancasila.

Sebab, orang dengan ideologi tersebut berpotensi menjadi teroris yang bisa melakukan aksinya kapan saja. Karena itu, BNPT terus mengajak mereka berdialog serta mencegahnya supaya tidak menjadi teroris.

"Yang diwaspadai adalah orang-orang yang sudah mulai anti NKRI, anti-Pancasila. Kita diskusi, dialog dengan mereka," ujar Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol Ir. Hamli saat menjadi pembicara pada acara Focus Group Discussion bersama Pers dalam rangka Pencegahan Paham Radikal Terorisme di Jakarta, Selasa (25/9).

Menurut dia, pemikiran orang yang sudah anti NKRI harus dikembalikan seperti semula. Sebab, jika dibiarkan, mereka akan bertindak sebagai penebar teror. Orang atau kelompok seperti itu, bisa diketahui dari materi yang mereka bahas melalui sebuah kajian di suatu perkumpulan mereka.

"Sepanjang mereka belum membawa bom, kami cegah. Jadi pencegahan ada dua, di hulu dan di hilir. Kalau di hilir, itu tugas Densus. Kalau BNPT, mencegahnya di hulu supaya orang tidak terkena paham radikal," ungkap Hamli.

Selain Hamli, sejumlah pembicara lain di acara tersebut adalah Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Eko Sulistyo, Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo, Staf Ahli Kemenkopolhukam Sri Yunanto dan wartawan senior Suwidi Tono.

Eko Sulistyo mengatakan, pihaknya yang bertindak sebagai bagian dari pemerintah tetap berusaha untuk mencegah potensi terjadinya terorisme ataupun perpecahan dalam bangsa ini. Hal itu harus dilakukan meski menghadapi tantangan berat dan tak mudah. "Saya tetap optimistis dan semua harus mampu menyiarkan konten-konten positif (untuk mencegah terorisme)," kata Eko.(exe/ist)


0 Komentar